REPUBLIKA.CO.ID -- Layanan Lumbung Pangan Jatim kembali di perluas. Mulai Rabu (8/7), layanan pembelian online sembako murah akan berambah di delapan di delapan kabupaten kota di Jatim. Yaitu di Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kota Madiun.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa layanan tersebut dengan gartis ongkos kirim tren juga menandakan bila belanja online masyarakat Jatim mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat di Lumbung Pangan yang sejauh ini sudah ada di sebelas kabupaten kota di Jatim.
“Ternyata dari datanya transaksi belanja online cukup besar. Di era transisi menuju new normal di tengah pandemi covid-19, kita mendorong agar ada adaptasi baru yang dilakukan di masyarakat, termasuk dalam hal belanja bahan pangan melalui media daring yang bisa pesan kewat website maupun aplikasi perpesanan melalui Whatsap,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Grahadi, Surabata Senin (6/7).
Disampaikan Khofifah, dalam rentang sepekan dari tanggal 26 Juni 2020 hingga 3 Juli 2020, rata-rata pembelanjaan online masyarakat di Lumbung Pangan Jatim berkisar antara 350 hingga 470 transaksi setiap harinya. Oleh sebab itu, dengan melihat kesiapan infrastruktur pengiriman yang ada, maka Lumbung Pangan Jatim memutuskan untuk memperluas layanan ke delapan daerah tersebut.
Untuk warga di delapan daerah tersebut yang ingin belanja sembako murah di Lumbung Pangan Jatim bisa memilih belanja via website di https://lumbungpanganjatim.com/ dengan pembayaran lewat bank. Atau melakukan pemesanan online dengan sistem bayar di tempat (COD) melalui What's App di nomor 0811-334-0033. "Kedua sistem belanja ini gratis biaya pengiriman hingga ke alamat pemesan,''katanya.
Pembelian online sembako murah ini akan dikirimkan langsung ke alamat pembeli dari Jatim Expo Surabaya menggunakan jasa pengiriman PT Pos Indonesia. Maksimal waktu pengiriman adalah dua hari. Pembelian bahan pangan murah dengan harga di bawah pasar bisa dilakukan dengan minimal pembelian Rp 60 ribu, dan maksimal berat pembelanjaan adalah 20 kilogram.
“Kami berharap dengan perluasan yang kami lakukan bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas. Tentunya selain adaptasi baru transisi menuju new normal, kami juga ingin agar masyarakat mendapatkan rasa tenang karena ada ketersediaan bahan pangan yang murah dan melimpah,” tegas Khofifah.