Selasa 07 Jul 2020 15:24 WIB

Satpol PP Jabar Intensifkan Pelaksanaan Protokol Kesehatan

Imbauan masif diharapkan dapat menumbuhkan rasa disiplin masyarakat yang tinggi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gencar melakukan patroli pengamanan phhysical distancing guna memutus pernyebaran virus corona, Sabtu (11/4) malam. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan TNI ikut serta dalam patroli skala besar yang digelar Polda Jawa Barat
Foto: Humas Kota Bandung
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gencar melakukan patroli pengamanan phhysical distancing guna memutus pernyebaran virus corona, Sabtu (11/4) malam. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan TNI ikut serta dalam patroli skala besar yang digelar Polda Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, yakni disiplin penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun, sangat penting dalam cegah penularan Covid-19, terutama menuju masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). 

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) intens mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan, terutama saat berada di ruang publik. 

Menurut Wakil Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sekaligus Kepala Satpol-PP Jabar, Mochamad Ade Afriandi, penguatan koordinasi dengan gugus tugas kabupaten/kota dilakukan guna pengawasan penerapan protokol kesehatan berjalan optimal. 

"Koordinasi sudah kami lakukan. Kami fokus pengawasan di ruang publik atau aset Pemerintah Provinsi Jabar. Sedangkan fasilitas umum dan fasilitas sosial di daerah, diawasi gugus tugas kabupaten/kota," ujar Ade di Kota Bandung, Senin petang (6/7). 

Ade mengatakan, pengawasan masih sebatas imbauan kepada masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Ia berharap, intensitas imbauan yang masif mampu menumbuhkan kesadaran disiplin masyarakat, supaya potensi penularan Covid-19 di ruang publik dapat ditekan. 

"Sanksi diberlakukan oleh Satpol PP kabupaten/kota, tapi masih mengedepankan persuasif untuk menumbuhkan kesadaran sendiri dalam penggunaan masker maupun protokol kesehatan lainnya," katanya.

Sementara menurut Kepala Bidang (Kabid) Trantibum Satpol-PP Jabar Guntur Santoso, pengawasan dilakukan setiap hari dengan konsentrasi ruang publik. Kesadaran masyarakat menggunakan masker, tergolong tinggi. Namun, kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak masih minim. 

"Temuan di lapangan, masyarakat sudah mulai disiplin dan sadar untuk penggunaan masker. Jika masih ada yang tidak menggunakan, kami langsung menegur," katanya.

Namun, ternyata mereka membawa masker. Karena melakukan kegitan fisik lari, sengaja dilepas karena merasa berat untuk bernafas saat berolahraga. "Sedangkan kedispilinan untuk jaga jarak (physical distancing) masih minim, inilah yang kami terus imbau kepada masyarakat," kata Guntur. 

Oleh karena itu, kata Guntur, intensitas pengawasan jaga jarak di ruang publik perlu ditingkatkan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi dan sosial untuk tetap mempertahankan  protokol kesehatan pencegahan covid19 saat keluar rumah. 

"Pada akhirnya, kedisiplinan masyarakat jadi modal utama untuk mencegah penularan Covid-19 di ruang-ruang publik, seperti tempat olahraga, stasiun, dan pusat perdagangan setelah berakhirnya masa PSBB di Jawa Barat," paparnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement