Selasa 07 Jul 2020 16:30 WIB

Jumlah Pengguna KRL Terus Alami Peningkatan

Jumlah pengguna ini melewati capaian tertinggi sebelumnya pada Senin (29/6).

Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pembatasan penumpang di dalam KRL maupun di area peron menyebabkan antrean panjang penumpang di stasiun tersebut. Untuk mengurainya, pemerintah menyediakan bus gratis dan PT Kereta Commuter Indonesia mengujicobakan sistem informasi mengenai antrean melalui laman utama di aplikasi KRL Acccess dan media sosialnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.  *** Local Caption ***
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pembatasan penumpang di dalam KRL maupun di area peron menyebabkan antrean panjang penumpang di stasiun tersebut. Untuk mengurainya, pemerintah menyediakan bus gratis dan PT Kereta Commuter Indonesia mengujicobakan sistem informasi mengenai antrean melalui laman utama di aplikasi KRL Acccess dan media sosialnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. *** Local Caption ***

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebutkan jumlah pengguna KRL terus mengalami peningkatan, yang pada Senin (6/7) tercatat mencapai 419.292 orang.

Jumlah pengguna ini melewati capaian tertinggi pada masa pandemi Covid-19 yang sebelumnya terjadi pada Senin (29/6) sebesar 393.498 pengguna KRL atau ada peningkatan enam persen.

"Terus bertambahnya pengguna membuat antrean semakin panjang di sejumlah stasiun, salah satunya yang terlihat di Stasiun Bogor pada Senin kemarin," kata Vice President Corporate Communication KCI Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/7).

Dia menyebutkan volume pengguna KRL pada kemarin di Stasiun Bogor tercatat 19.452 orang atau tumbuh dibanding Senin pekan lalu. "Melihat tren kenaikan jumlah pengguna ini dan antrean yang semakin panjang, KCI kembali mengingatkan pentingnya para pengguna untuk sebisa mungkin menghindari bepergian dengan KRL pada jam-jam sibuk," katanya.

Jika harus bekerja, KCI kembali mengajak semua pihak untuk mengikuti pembagian jam kerja secara bertahap atau shift sesuai arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.

"Dengan menghindari bepergian di jam-jam sibuk, para pengguna dapat terhindar dari antrean dan kepadatan yang ada. Pergerakan pengguna secara keseluruhan juga akan lebih lancar karena terbagi secara merata dalam beberapa jam," katanya.

Anne mengatakan pihaknya senantiasa mengupayakan kelancaran antrean dengan pengaturan jaga jarak secara tegas dalam setiap zona antrian. KCI secara berkala juga menginformasikan kondisi antrean di sejumlah stasiun melalui aplikasi KRL Access dan twitter @commuterline.

Update informasi berkala ini sudah dilakukan sejak 29 Juni 2020 lalu. Bahkan update informasi kondisi antrean ini kini menjangkau hingga Stasiun Cilebut sampai Stasiun Depok sehingga para calon pengguna KRL dapat menyesuaikan waktu keberangkatannya.

Pada lintas yang kapasitas infrastruktur perkeretaapiannya masih memungkinkan, PT KCI juga menambah frekuensi perjalanan KRL. Hal ini dilakukan misalnya pada lintas Tangerang-Duri PP yang sejak kemarin ada penambahan 10 perjalanan kereta.

"Namun, di banyak lintas lainnya, frekuensi perjalanan KRL telah sesuai dengan kapasitas dari infrastruktur yang tersedia," ujarnya.

Dengan penambahan mulai kemarin, total perjalanan KRL mencapai 947 perjalanan per hari atau 95,5 persen dari perjalanan KRL pada waktu normal sebelum pandemi Covid-19. KCI mengajak para pengguna untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di stasiun maupun di dalam KRL untuk kesehatan bersama.

Pada masa PSBB transisi ini layanan Commuter Line hadir untuk mendukung masyarakat kembali aktif dan produktif, dengan produktivitas yang mengutamakan keamanan dan kesehatan bersama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement