In Picture: Aksi Tolak Omnibus Law di Depan Gedung Parlemen Senayan
Massa menuntut DPR menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law..
Rep: Prayogi/ Red: Mohamad Amin Madani
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7).
Aksi tersebut menuntut pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.
Advertisement