Rabu 08 Jul 2020 11:46 WIB

In Picture: Aksi Tolak Omnibus Law di Depan Gedung Parlemen Senayan

Massa menuntut DPR menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law..

Rep: Prayogi/ Red: Mohamad Amin Madani

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7). Aksi tersebut meninta pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.Prayogi/Republika. (FOTO : Republika/Prayogi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi damai di depan Gedung Parlemen, Senayan ,Jakarta, Rabu (8/7).

Aksi tersebut menuntut pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan pembahasan dan mencabut RUU Omnibus law cipta kerja yang dinilai mempertaruhkan masa depan sumber daya alam Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement