Rabu 08 Jul 2020 12:20 WIB

Kebakaran di Manggarai Hanguskan 30 Rumah dan 17 Ruko

Saat ini warga ditampung di tempat pengungsian sementara yang disediakan oleh Dinsos.

Warga mengambil gambar proses pemadaman api yang membakar sejumlah toko di Jalan Minangkabau Barat, Manggarai, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Herbert Plider menyatakan sebanyak 13 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang menghanguskan 40 toko itu.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Warga mengambil gambar proses pemadaman api yang membakar sejumlah toko di Jalan Minangkabau Barat, Manggarai, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Herbert Plider menyatakan sebanyak 13 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang menghanguskan 40 toko itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Rukun Tetangga (RT) 007 dan Rukun Warga (RW) 008, Kelurahan Pasar Manggis, kehilangan tempat tinggal bersama 40 kepala keluarga akibat kebakaran di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.

Ketua RT 007 Wawan Kuswandisaat ditemui pada Rabu sedang berada di tempat pengungsian korban kebakaran. Dia ikut mengungsi bersama 101 warganya yang terdampak kebakaran.

"Saat kebakaran, saya sedang kerja di Kebon Sirih, begitu pulang rumah sudah ludes terbakar," kata Wawan.

Wawan menyebutkan, kebakaran melanda pemukiman dan pertokoan di RT 007/RW 008 Kelurahan Pasar Manggis. Objek yang terbakar terdiri atas 30 rumah tinggal dan 17 rumah toko (ruko) yang ditempati oleh 40 kepala keluarga (KK).

"Total warga yang terdampak 101 jiwa, terdiri atas 64 orang laki-laki dan 37 perempuan. Terdapat 12 lansia, satu ibu hamil dan 17 balita," kata Wawan.

Menurut Wawan, posisi rumahnya dan Ketua RW 008 berada persis di belakang ruko yang terbakar. Kondisi rumah ludes terbakar dan hanya bisa menyelamatkan baju yang dipakai di badan. "Kalau ada bantuan yang paling kita butuhkan pakaian ganti," kata Wawan.

Saat ini warga ditampung di tempat pengungsian sementara yang disediakan oleh Dinas Sosial dan sumbangan warga. Untuk warga lajang ditempatkan di tenda Dinas Sosial yang berada di Kampus STEI Muhammadiyah. Sedangkan warga lansia, anak-anak dan keluarga ditempatkan di Viky Sianipar (Kafe Music Center).

Berdasarkan laporan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan luas area yang terbakar kurang lebih 2.000 meter persegi (m2). Kebakaran terjadi pukul 09.40 WIB, diduga berasal dari kebocoran gas dari salah satu ruko yang ditinggal saat memasak.

Sebanyak 19 unit mobil pemadam ke kerahkan ke lokasi untuk memadamkan kobaran api. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 14.24 WIB, proses pemadaman dibantu oleh warga dan pedagang pemilik toko.

Hari ini warga mulai berbenah mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di sisa-sisa kebakaran. Warga dibantu mahasiswa STIE Muhammadiyah membuat dinding dari seng untuk menutupi bangunan bekas terbakar agar tidak ada pemulung yang masuk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement