REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Peter Schmeichel masih heran Manchester United melepas Jonny Evans ke klub lain. Apalagi, legenda United itu tahu Evans jadi kandidat kapten masa depan klub saat masih di Old Trafford.
Pemain Irandia Utara itu masuk dalam skuat utama United, tapi dijual ke West Brom pada 2015.
Sekarang ia jadi pemain elite di Leicester City, dan merupakan pemain kunci di jantung pertahanan. Sementara Iblis Merah, meski sudah punya stok pemain mumpuni di depan, namun barisan belakangnya kerap dikritik. Walaupun datangnya Harry Maguire membuat masalah di lini pertahanan sedikit berkurang.
Namun, Schmeichel melihat Evans terlahir sebagai pemimpin alami, namun tak pernah mendapatkan peluang yang adil. ''Bermain di setiap pertandingan, dia adalah pemimpin alami sejati, dia bicara, Anda bisa mendengarnya, dia bicara, bicara dan bicara, dia memimpin semua orang, dia bikin semua orang di sekitarnya lebih baik,'' ungkap Schmeichel, dikutip dari Mirror, Rabu (8/7).
Hal itu dilihatnya setiap kali menyaksikan Leicester bertanding. Apalagi, anaknya, Kasper Schmeicel, jadi kiper utama Leicester. Sehingga ia tidak ingin Evans pergi, demi membantu anaknya mempertahankan gawang.
''Tapi saya bingung bisa-bisanya kita (MU) menjual Jonny Evans,'' ucap anggot keluarga besar MU ini.
Ia mengungkapkan, Sir Alex Ferguson selalu melihat Evans sebagai kapten selanjutnya skuat MU. Orang yang akan selalu memimpin tim dan hal itu dinilai jadi yang terpenting sebagai seorang pemain. Apalagi, dengan stadion tanpa penonton setiap pertandingan seperti saat ini, semua orang bisa mendengar teriakan pemain maupun pelatih.