REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Sebagai antisipasi wabah baru infeksi Covid-19, Italia berencana untuk memantau air limbah secara nasional. Cara yang tidak umum ini ditempuh setelah beberapa waktu lalu para ahli menganalisa air limbah dan menemukan virus Covid-19 sampai di Italia sebelum kasus pertama dikonfirmasi.
Rencana untuk kembali menganalisa air limbah dikemukakan oleh The Instituto Superiore di Sanitá (Institut Kesehatan Nasional/ISS) pada Rabu (8/7).
Ini menjadi salah satu langkah antisipasi Italia untuk bersiap diri menghadapi gelombang baru corona virus. Italia menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19 awal tahun ini. Hingga saat ini, telah tercatat 242.149 kasus dan 34.914 kematian.
Pada fase pertama, proyek pemantauan air limbah akan fokus pada kawasan prioritas seperti resor wisata. Setelah itu pada Oktober, pemantauan akan diperluas hingga menjangkau semua kota di Italia.
Program yang dikomandoi ISS ini akan melibatkan otoritas kesehatan setempat, universitas, dan 50 perusahaan utilitas. Sampel yang diambil dari air sebelum memasuki instalasi pengolahan limbah perkotaan akan diperiksa untuk setiap jejak virus dalam populasi.
"Pendekatan ini dapat mengantisipasi, ke mana virus itu beredar di negara kami," kata Luca Lucentini, Direktur Kualitas Air dan Departemen Kesehatan ISS seperti dilansir Reuters, Kamis (9/7).
Bulan lalu, ISS melaporkan bahwa para ilmuwan telah menemukan jejak Covid-19 dalam sampel air limbah yang diambil dari Milan dan Turin pada Desember 2019. Ini menunjukkan bahwa Covid-19 sudah beredar di Italia Utara bahkan sebelum China melaporkan kasus pertama.
Penelitian di Belanda, Prancis, Australia, dan di tempat lain juga telah menemukan tanda-tanda bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 dapat dideteksi di saluran pembuangan. Kini banyak negara mulai mengambil sampel air limbah untuk melacak penyakit tersebut.