REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI, Libya - Sebuah saluran TV Libya pada Rabu menyiarkan rekaman lokasi yang menjadi tempat penahanan dan penyiksaan kaum oposisi Jenderal Khalifa Haftar di Kota Tarhuna, tenggara Tripoli. Video yang disiarkan oleh saluran TV swasta pada Februari itu menunjukkan sel-sel sangat sempit yang membuat tahanan hampir tidak bisa duduk di dalam posisi jongkok.
Rekaman itu memicu kemarahan di media sosial, yang menyebut bahwa sel-sel itu tampak seperti "kamp konsentrasi Nazi", sementara yang lain menggambarkan mereka sebagai "Holocaust Libya".
Pada Selasa kemarin Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) setuju mengirim tim investigasi untuk memeriksa kejahatan milisi Haftar di Kota Tarhuna. PBB juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ranjau darat yang ditanam oleh pasukan Haftar telah membunuh dan melukai 138 orang dalam dua bulan.
Selain ranjau darat, kuburan massal untuk 200 orang lebih juga ditemukan di tempat-tempat yang berada di bawah kendali milisi Haftar di Tarhuna.