Jumat 10 Jul 2020 18:11 WIB

NASA Buat Aturan Lindungi Bulan dan Mars

Aturan dibuat untuk menjaga Mars dan Bulan dari kontaminasi saat misi diluncurkan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Badan Antariksa AS (NASA) akan menerapkan kebijakan baru untuk melindungi Bulan, Mars, serta Bumi dari kontaminasi saat peluncuran pesawat ruang angkasa dilakukan. NASA telah merilis dua arahan sementara pada Kamis (9/7).

Arahan tersebut merinci persyaratan baru untuk misi manusia dan robot yang melakukan perjalanan antara Bulan dan Mars. Ini diberlakukan untuk melindungi benda-benda ruang angkasa tersebut dari kemungkinan kontaminasi biologis yang berasal dari Bumi dan berpotensi menganggu penelitian ilmiah.

Baca Juga

Dilansir Space, dalam kasus Mars, arahan ini diperlukan juga untuk mencegah kemungkinan bahan biologis yang dibawa ke Bumi. Salah satu dari arahan sementara NASA atau disebut sebagai Interim Directives (NID) juga membahas potensi masalah kontaminasi biologis maju, yaitu kontaminasi yang dibawa dari Bumi ke objek planet lain pada misi bulan di masa depan.

NID kedua berkaitan dengan Mars dan mencakup kontaminasi maju dan mundur, atau berarti jenis yang dibawa ke Bumi dari benda kosmik lain. Arahan dibuat oleh NASA dengan mempertimbangkan tiga kepentingan komunitas luar angkasa.

"Kami mencoba untuk menyeimbangkan kepentingan komunitas sains, kepentingan komunitas eksplorasi manusia dan kepentingan komunitas komersial," ujar administrator NASA, Jim Bridenstine selama webinar berjudul Moon Dialogs yang diselenggarakan Secure World Foundation pada Kamis (9/7).

Bridenstine menegaskan bahwa NASA akan memastikan bahwa arahan tersebut dipatuhi sepenuhnya. Ia mengatakan misi masa depan dari badan antariksa itu harus meninggalkan apa yang disebut sebagai lingkungan yang murni, sehingga kemampuan untuk mengetahui bahwa apa yang ditemukan nantinya bukanlah sesuatu yang ditinggalkan oleh manusia.

“Kita harus memastikan bahwa menginventarisasi setiap jenis zat biologis dan bahkan zat nonbiologis, organik misalnya yang dapat meninggalkan sesuatu di Bulan yang dapat menjadi masalah bagi penelitian di masa depan,” jelas Bridenstine.

Sementara itu, Thomas Zurbuchen, Associate Administrator Direktorat Misi Sains NASA mengatakan bahwa tujuan penting dari eksplorasi berkelanjutan Bulan adalah secara simultan melindungi sains masa depan, di daerah yang gelap secara permanen. Daerah ini adalah yang dibayangi secara permanen di area kawah dekat kutub Bulan yang dianggap menampung banyak es air, sumber daya yang kemungkinan akan diteliti oleh para astronot.

“Situs-situs ini memiliki nilai ilmiah yang sangat besar dalam membentuk pemahaman kita tentang sejarah planet kita, bulan dan tata surya," kata Zurbuchen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement