REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendarat InSight NASA, sempat mengalami masalah instrumen. Lembaga Antariksa AS itu melaporkan instrumen yang disebut mole mengalami masalah.
Mole InSight NASA dirancang untuk menyelidiki Mars, khususnya tentang tanah dan lingkungan planet tersebut. Robot InSight seharusnya menggali tanah planet Mars sekitar tiga hingga lima meter menggunakan alat yang disebut mole. Tapi alat tersebut macet dan hanya mampu menggali sekitar 0,3 meter.
Baru-baru ini, NASA merilis animasi pendek yang memperlihatkan ada debu atau serpihan tanah Mars yang keluar dari lubang-lubang mole. Untuk diketahui, InSIght NASA mendarat di Planet Merah pada tahun 2018 dan telah memamerkan gambar yang menakjubkan. Instrumen itu mendengar bukti pertama dari marsquake atau gempa di Mars.
Dilansir Slash Gear, terdapat masalah saat mole diluncurkan. NASA menemukan beberapa bagian dari permukaan Mars sangatlah padat, disebut duricrust yang memiliki tekstur seperti semen.
Mole tidak dapat menembus bagian keras tersebut, sehingga hanya dapat bergerak di tempat tanpa kemajuan, hingga akhirnya memantul kembali keluar dari lubang. NASA menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mengevaluasi masalah ini dan mencari solusi yang mungkin, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan manuver yang berisiko.
NASA menggunakan ‘sendok’ lengan robot InSight rover untuk menekan mole dengan lembut, memberikan perlawanan untuk membantunya 'meninju' menembus tanah.
Pada bulan lalu, NASA melaporkan solusi ini tampak efektif dan mole bergerak semakin jauh ke permukaan Mars. Pada Juni, NASA menyebut keberhasilan terbaru dan merilis animasi yang menunjukkan puing-puing bergerak dari liang kecil.
NASA kemudian mengatakan rencana untuk mengangkat sendok lengan robot InSight dalam beberapa minggu ke depan untuk mengevaluasi seberapa besar dampaknya terhadap mole.
Tidak jelas pada titik ini apakah mole pada akhirnya akan dapat menggali lebih dalam ke permukaan Mars seperti yang diperlukan NASA untuk mendapatkan data tentang suhu vital planet tersebut. Terlepas dari itu, pelajaran yang dapat diambil dari kegagalan potensial ini adalah meningkatkan pengetahuan peneliti tentang Planet Merah ini, yang akan membantu menginformasikan misi di masa depan.
Misi InSight dikelola oleh Jet Propulsion Laboratory NASA, akan memberi para ilmuwan banyak data. Pendaratan akan memulai misi dua tahun di mana InSight akan menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mempelajari interior Mars yang dalam.