REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Perebutan gelar juara Liga Primer Inggris musim 2019/2020 sudah berakhir. Liverpool telah memastikan diri finis di singgasana.
Apapun yang terjadi dalam beberapa pertandingan terakhir, tak memengaruhi posisi the Reds. Namun, kompetisi terelite Negeri Ratu Elizabeth selalu memanas.
Kali ini, fokusnya seputar persaingan meraih tiket Liga Champions musim depan. Leicester City berhadapan dengan dua raksasa yang mulai kembali ke jalur mereka, yakni Chelsea dan Manchester United.
Chelsea ada di tangga ketiga dengan koleksi 60 poin. Selanjutnya Leicester (59), dan MU (58). Nama terakhir menunjukkan perkembangan signifinakan.
Sebelum jeda kompetisi, ada perbedaan delapan poin antara United dengan the Foxes. Kini, segala sesuatu telah berbeda.
Penyerang Leicester City, Kelechi Iheanacho, merespons kenyataan tersebut. "Bruno Fernandes pemain top. Marcus Rashford dan Paul Pogba kembali ke tim. Mereka terbang tinggi. Tapi bukan itu yang kami khawatirkan. Kami hanya perlu fokus pada permainan kami sendiri," kata pesepakbola 23 tahun, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (11/7).
Leicester dalam tren negatif. Sejak restart, the Foxes cuma meraih satu kemenangan dalam lima pertandingan liga.
Cedera sejumlah pemain kunci disebut menjadi penyebab penurunan performa pasukan Brendan Rodgers. Mereka yang absen antara lain James Maddison, Ben Chiwell, dan Ricardo.
"Madders, Chilly, dan Ricardo pemain fantastis. Tapi semua orang dalam tim ini, bisa mengisi kekosongan yang ada," ujar Iheanacho.
Leiceser City masih bisa lolos ke kompetisi terelit benua biru musim depan, sekalipun finish di posisi kelima. Mengapa demikian? Kemungkinan di atas bisa menjadi kenyataan jika hukuman untuk Manchester City berlaku.
Sebelumnya klub tersebut diduga melakukan pelanggaran financial fair play. UEFA melarang Manchester Biru bermain di ajang Eropa dua musim ke depan.
Kubu the Citizens sedang mengajukan banding. Jika banding ditolak, City harus melupakan mimpi menuju benua biru.
Pada saat bersamaan membuka peluang bagi tim lain untuk menjadi wakil Inggris di Eropa. Iheanacho mengaku tidak peduli dengan dinamika di atas.
Ia dan rekan-rekannya fokus meraih kemenangan di semua laga tersisa. Dalam artian, nasib mereka, tidak tergantung pada hal-hal eksternal.
"Kami telah bekerja keras untuk mencapai tahapan ini. Jadi (lolos ke UCL), akan menjadi sebuah mimpi," tutur jebokan akademi Manchester itu.