REPUBLIKA.CO.ID, SIGI, SULTENG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan bahwa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Torabelo sudah kembali normal pascabencana alam banjir yang terjadi pada Kamis (9/7) malam.
Kepala BPBD Kabupaten Sigi, Asrul, Sabtu, membenarkan bahwa pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Sigi yang terletak di Desa Sidera, Kecamatan Sigibiromaru itu sempat terganggu, namun sejak Jumat (10/7) sudah berangsur normal.
Asrul mengatakan banjir bandang menerjang rumah sakit itu menyebabkan pasien-pasien diungsikan di tempat yang aman, bahkan ada beberapa yang butuh penanganan intensif harus dilarikan ke rumah sakit di Kota Palu untuk mendapatkan perawatan lebih serius.
Aparat gabungan dari TNI/Polri, Basarnas, BPBD Provinsi Sulteng dan BPBD Kabupatenb Sigi serta para relawan kemanusiaan peduli bencana alam melaksanakan kerja bakti masal di rumah sakit. Beberapa bagian rumah sakit yang rusak telah diperbaiki kembali. Banyak lumpur yang menutupi lokasi rumah sakit tersebut sudah dibersihkan menggunakan alat berat.
"Syukur Alhamdulillah, sekarang ini pelayanan di RSUD Torabelo sudah berjalan normal, meski masih ada beberapa bagian gedung yang perlu diperbaiki lebih lanjut karena rusak agak serius," ujarnya.
Seorang warga Desa Watubula, Kecamatan Dolo, Agus Supari membenarkan banjir yang melanda wilayah itu juga menyebabkan satu unit jembatan nyaris ambruk.
Bagian oprit (penghubung antara jembatan dan badan jalan) pada jembatan permanen di Desa Watubula itu ambruk diterjang banjir. Selain itu ada lahan pertanian yang terletak di pinggiran daerah aliran sungai hingga kini masih terendam banjir.
Selain Desa Watubula, banjir juga melanda Desa OIoboju di Kecamatan Dolo. Banjir yang terjadi dalam sepekan terakhir ini dikarenakan intensitas curah hujan cukup tinggi. Banyak anak sungai di Sigi meluap karena tidak bisa menampung debit air yang besar seperti yang menerjang RSUD Torabelo.