Selasa 14 Jul 2020 05:13 WIB

Berbicara Saat Wudhu, Apakah Wudhu Tetap Sah?

Berbicara saat wudhu sebaiknya tidak dilakukan.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Berbicara Saat Wudhu, Apakah Wudhu Tetap Sah?
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Berbicara Saat Wudhu, Apakah Wudhu Tetap Sah?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertanyaan tersebut mungkin sempat terlintas di benak kita. Sebab tak dipungkiri ada saja hal yang membuat seseorang harus berbicara saat sedang berwudhu, entah karena diajak bicara oleh teman atau lainnya.

Lantas, apakah benar berbicara ketika berwudhu membuat wudhu tersebut tidak sah? Dilansir dari laman About Islam, almarhum Syeikh Atiyyah Saqr yang merupakan mantan ketua Komite Fatwa Al-Azhar menyampaikan, para ulama Muslim menyebut meski berbicara tidak membatalkan wudhu, tetapi sebaiknya tidak dilakukan kecuali untuk berzikir atau ketika dibutuhkan seperti menanggapi salam.

Baca Juga

Syeikh Atiyyah, pada prinsipnya, berbicara selama wudhu tidak membatalkannya, tetapi itu tidak diinginkan. Seorang Muslim harus berkonsentrasi untuk menyempurnakan wudhu, dan tidak berbicara kecuali untuk zikir dan kebaikan.

Ulama Muslim terkemuka, Syeikh Ibrahim Gulhum, Imam di Kementerian Wakaf Mesir, menambahkan, berdasarkan Fiqh Maliki dan Hanafi, seorang Muslim tidak boleh berbicara selama wudhu kecuali untuk berzikir atau memenuhi kebutuhan. Wudhu adalah syarat sahnya beberapa ibadah seperti sholat.

Jadi, seorang Muslim harus menyibukkan pikirannya untuk bisa memenuhi persyaratan tersebut sehingga dapat mempersiapkan dirinya untuk berdiri di hadapan Allah dalam kerendahan hati dan kesadaran. Karena itu pula, Syeikh Gulhum menyarankan tidak terlibat dalam pembicaraan yang tidak berarti selama berwudhu. Sebaliknya, kita harus fokus berzikir. 

Lalu apa yang harus dikatakan selama dan setelah wudhu? Dalam konteks ini, Abu Musa Al-Ashari mengatakan, "Saya membawa air ke Rasulullah SAW untuk berwudhu. Kemudian, saya mendengar dia mengucapkan, 'Ya Allah! Ampunilah dosaku, semoga rumah saya luas, dan terimalah bekal saya'. "Saya bertanya kepadanya, 'Wahai Nabi Allah! Saya mendengar Anda berdoa kepada Allah mengatakan ini dan itu. Apakah doa ini meninggalkan sesuatu yang baik?'"

An-Nasa'i menyatakan hadits tersebut mengenai apa yang diucapkan seseorang setelah wudhu. Sementara Ibn As-Sunni mengatakan hal itu mengenai apa yang diucapkan selama berwudhu.

Imam An-Nawawi mengatakan, kedua pandangan itu lumayan. Namun, dalam bukunya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sheikh Sayyed Sabiq memiliki pandangan yang berlawanan, bahwa diperbolehkan berbicara saat melakukan wudhu sebab tidak ada sunnah yang melarangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement