REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bupati Banyumas Achmad Husein menegaskan, setelah penutupan Pasar Wage selama tiga hari tiga malam, Pemkab akan melakukan tes Covid 19 pada seluruh pedagang. Semua pedagang akan di swab, tanpa kecuali.
"Minimal rapid test untuk mendapat gambaran keseluruhan kondisi Covid di pasar tradisional,'' kata Bupati, saat meninjau penutupan Pasar Wage Purwokerto, Selasa (14/7).
Bahkan Bupati mengaku, tak akan memikirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan Pemkab untuk melakukan test tersebut. ''Saya tidak peduli biayanya akan habis berapa,'' tegasnya.
Untuk melakukan test swab bagi seluruh pedagang di Pasar Wage, anggaran yang diperlukan diperkirakan memang akan cukup besar. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Wage Arif Budiman, menyebutkan jumlah pedagang keseluruhan yang beraktivitas di pasar tersebut mencapai sekitar 1.700 orang.
Bila seluruh pedagang harus dilakukan test swab, maka akan ada 1.700 pedagang yang akan dilakukan test swab. Sementara dalam program test massal yang dilaksanakan Pemkab Banyumas, test swab juga menyasar pedagang di pasar tradisional lain dan berbagai kelompok masyarakat lainnya. Padahal target awal program test massal ini, hanya mencakup 4.000 orang.
Bupati menyatakan, bila test swab massal yang dilakukan telah mencapai 4.000 orang, maka jumlah test swab yang dilakukan di Banyumas sudah memenuhi standar WHO. ''Standar WHO itu minimal dilakukan test swab sebanyak 1.000 test untuk setiap 1 juta penduduk. Test swab yang kita lakukan sekarang sudah mencapai 3.000 orang, berarti sudah melebihi standar WHO,'' katanya.
Mengenai angka positivity rate-nya, Husein menyatakan, hingga saat ini di Kabupaten Banyumas baru mencapai angka 3,5 persen. Artinya, pada setiap 100 orang yang ditest swab, ditemukan kasus positif Covid pada 3,5 orang. ''Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan Jakarta dan Semarang. Di Jakarta, postivity rat-nya mencapai 7 persen, sedangkan Semarang mencapai 10 persen,'' katanya.
Berdasarkan data sementara tersebut, Bupati menyebutkan, tingkat positivity rate di Banyumas hingga program test massal berakhir, angkanya hanya akan mencapai sekitar 5 persen.
Menyangkut kebijakan penutupan Pasar Wage yang menjadi pasar induk Kabupaten Banyumas, Bupati menyatakan, hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sekaligus memberi kesempatan bagi petugas untuk melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan ke seluruh area pasar.
Pasar Wage diputuskan untuk ditutup sementara, setelah dari hasil test swab sebelumnya ditemukan 5 kasus pedagang yang positif Covid 19. Penutupan dilakukan mulai Selasa (14/7) dinihari pukul 00.00 hingga Kamis (16/7) dinihari.