REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer memilih tak ikut-ikutan mengkritik keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang membatalkan hukuman dua tahun larangan tampil di kompetisi Eropa musim depan kepada Manchester City. MU justru bertekad akan terus mematuhi aturan Financial Fair Play (FFP).
Beberapa orang mengkritik keputusan tersebut, termasuk pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho dan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Klopp menyebut usai putusan tersebut diumumkan, maka saat itu bukanlah hari baik untuk sepak bola. Sedangkan Mourinho mengatakan itu adalah keputusan aib.
Mourinho menilai dengan keputusan tersebut, sirkus di dunia sepak bola seperti sudah dimainkan.
Maka dari itu pelatih asal Portugal tersebut meminta FFP dihapuskan saja. Namun Solskjaer tak ingin mengikuti reaksi dua pelatih tersebut. Solskjaer menanggapi secara lebih terukur dan menegaskan FFP masih penting dijalankan.
"Ya saya pikir orang lain dapat memperdebatkannya dan mereka ingin memperdebatkannya - saya tidak berpikir itu pekerjaan saya,” kata Solskjaer saat dimintai tanggapanya mengenai keputusan CAS, dilansir dari Metro, Kamis (16/7).
Ia menegaskan, tugasnya adalah memastikan timnya fokus pada setiap pertandingan agar melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan FFP pun masih penting untuk menjaga klub serta kelanjutan sepak bola secara finansial.
Solskjaer berpendapat penting bagi semua pihak mematuhi aturan FFP karena aturan tersebu dibuat untuk dipatuhi. Solskjaer mempersilakan orang lain mendiskusikan tentang keputusan tersebut namun ia tak ingin terlibat terlalu jauh.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyinggunng era kesuksesan MU ketika masih ditangani Sir Alex Ferguson saat membahas keputusan CAS. Menurut Guardiola l kesuksesan Ferguson tak lepas dari sokongan dana yang besar.
"Kami punya banyak uang, tetapi kami menginginkan Alexis Sanchez dan kami tidak mampu membelinya.Kami menginginkan Harry Maguire dan kami tidak mampu membelinya. Kami tidak bisa membayar seperti yang dibayar United,” kata Guardiola.
"United di era Sir Alex Ferguson menghabiskan banyak uang untuk berada di sana. Semua klub, jika Anda ingin menjadi yang teratas, semua klub harus (habiskan uang), jika tidak, itu lebih sulit,” ia menambahkan.