Jumat 17 Jul 2020 20:29 WIB

BI: Saat Ini Kondisi Perbankan Lebih Baik dari Krisis 1998

Hal ini tercermin dari masih longgarnya likuiditas perbankan di dalam negeri

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Bank Indonesia menyebut kondisi perbankan saat ini lebih baik dibandingkan saat krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 maupun saat terjadinya taper tantrum 2008.
Bank Indonesia menyebut kondisi perbankan saat ini lebih baik dibandingkan saat krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 maupun saat terjadinya taper tantrum 2008.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menyebut kondisi perbankan saat ini lebih baik dibandingkan saat krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 maupun saat terjadinya taper tantrum 2008. Hal ini tercermin dari masih longgarnya likuiditas perbankan di dalam negeri.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan kecukupan rasio modal perbankan pun masih cukup di tengah pandemi Covid-19. "Saat ini jadi banyak orang khawatir dengan perbankan, kalau dilihat secara industri, kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan 97-98 ataupun 2008,” ujarnya saat acara webinar Akurat.co ‘Peran Perbankan Memulihkan Perekonomian Saat New Normal,’ Jumat (17/7)

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2020, rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16 persen atau di atas ketentuan yang sebesar delapan persen. Hingga 17 Juni, rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK terpantau pada level 123,2 persen dan 26,2 persen jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Menurutnya saat ini bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan 175 basis poin ke level empat persen. Meskipun kata Destry, penurunan bunga acuan ini belum direspons cepat oleh perbankan.