Jumat 17 Jul 2020 22:36 WIB

Kasus Covid-19 Melonjak, ASN Samarinda Kembali WFH

Mulai Jumat (17/7), ASN Samarinda kembali bekerja dari rumah (WFH).

Ilustrasi Apartur Sipil Negara (ASN). Mulai Jumat (17/7), ASN Samarinda kembali bekerja dari rumah (WFH).
Foto: mgrol100
Ilustrasi Apartur Sipil Negara (ASN). Mulai Jumat (17/7), ASN Samarinda kembali bekerja dari rumah (WFH).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah bagi aparatur sipil negara (ASN). Kebijakan itu ditempuh menyusul lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih, di Samarinda, Jumat, mengatakan, kebijakan bekerja dari rumah tersebut juga didasari adanya temuan kasus baru. Ia mengungkapkan, salah satu ASN Pemkot Samarinda yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

"ASN positif virus corona tersebut merupakan staf di Balai Kota Samarinda, sehingga pemkot langsung memberlakukan work from home (bekerja dari rumah) terhitung sejak 17 Juli 2020," kata dia.

Kebijakan bekerja dari rumah kembali diberlakukan Pemkot Samarinda terhadap pegawainya setelah 1 Juni 2020 kebijakan tersebut diberlakukan tahap relaksasi.

"Kami akan melihat situasi dan kondisi dulu di lapangan kapan WFH ini berakhir," kata Ismid yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda.

Perkembangan kasus Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Kaltim tersebut telah memasuki gelombang kedua. Ismid menduga telah terjadi transmisi lokal.

Pihaknya akan melakukan tes usap bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda, sebagai langkah pelacakan atas kasus yang baru ditemukan tersebut. Dalam tahap awal, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda.

"Diprediksi angka positif terus meningkat karena strategi Gugus Tugas adalah mencari sebanyak-banyaknya kasus konfirmasi baru dalam waktu singkat,” tuturnya.

Pada Jumat, 18 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Samarinda. Akumulasi kasus positif di Samarinda naik menjadi 151 kasus, dengan 64 pasien tingkat kesembuhan dan lima di antaranya meninggal dunia.

Menurut Ismid, 82 pasien masih menjalani perawatan. Ia mengatakan, struktur penduduk yang majemuk serta perpindahan penduduk keluar dan masuk cukup berpengaruh pada peningkatan kasus.

"Ingat selalu dengan protokol kesehatan. Pakai masker dan jaga jarak. Hindari kerumunan dan disiplin dengan kesehatan,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement