REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti masukan klub yang menyerukan keberatan jika Liga 1 Indonesia 2020 kembali bergulir. Perwakilan klub-klub Liga 1 2020 mengadakan rapat virtual dengan PT LIB pada Jumat (17/7).
"Saran-saran dan masukan mereka bagus. Kami akan mengakomodasinya. Misalnya, terkait protokol kesehatan, nanti kan ada 'workshop' kesehatan dan segala macam," ujar Sudjarno, Jumat.
Dalam kegiatan ini, LIB memaparkan soal konsepnya untuk lanjutan Liga 1 2020 seperti terkait kontribusi yang akan diterima klub, akomodasi bagi klub yang bermarkas di lokasi yang direkomendasikan, penyelenggaraan pertandingan, sampai dengan perangkat pertandingan.
Selain itu, LIB juga menampung masukan dari klub-klub peserta. Sudjarno menyebut, 18 klub Liga 1 hadir dalam pertemuan.
"Kegiatan ini sifatnya untuk sosialisasi. Mengutarakan rencana kami seperti ini, tolong klub berikan masukan untuk kami. Semua klub hadir, lengkap. Intinya, LIB menjalankan amanat dari PSSI untuk melanjutkan liga sesuai SKEP/53/VI/2020," kata Sudjarno.
PSSI resmi memutuskan Liga 1, 2, dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020 melalui surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada 27 Juni 2020. Liga 1 dipastikan berlangsung kembali pada 1 Oktober 2020-28 Februari 2021.
Akan tetapi, ada empat tim Liga 1 yang enggan jika liga dilanjutkan, yaitu Persita, Persebaya, Barito Putera, dan Persik Kediri. Manajemen klub itu beralasan, terlalu berisiko memutar liga di tengah pandemi Covid-19.
Menurut General Manager klub Arema FC Ruddy Widodo, setelah keputusan PSSI keluar, seharusnya tidak ada lagi polemik soal kelanjutan liga.
"Surat PSSI sudah jelas bahwa liga dilanjutkan. PSSI pasti juga sudah berkomunikasi dengan FIFA dan AFC. Sekarang, mari kita berpikir bagaimana berkompetisi dengan baik di tengah pandemi Covid-19. Mari kita cari solusinya bersama-sama. Kita harus lebih kreatif," jelas Ruddy.