REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google dan Apple dikabarkan telah menghilangkan peta Palestina dari aplikasi perpetaannya, Maps. Akibatnya, Petisi dan protes warganet untuk mengembalikan Palestina ke Google dan Apple Maps bermunculan.
Berdasarkan penelusuran Republika.co.id, pengetikan kata Palestine di Google Maps maupun Apple Maps akan mengarahkan pengguna ke daerah Gaza dan tepi Barat Palestina. Namun di Google hanya muncul Israel dan tidak ada kata Palestina.
Di Twitter tagar #FreePalestine sempat muncul menjadi trending topic saat kabar hilangnya Palestine di Maps mengemuka. Bukan hanya Google, aplikasi Apple juga dikabarkan sama-sama menghilangkan Palestina dari petanya, dan menuai protes serupa.
Selain protes melalui media sosial, protes juga dilancarkan oleh warganet Indonesia lewat petisi lewat laman change.org. Salah satunya yang dibuat oleh Hario Dhewanto.
Hario menuliskan dalam bahasa Inggris, "Penghilangan Palestina adalah penghinaan yang menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan Palestina dan kebebasan dari pendudukan dan penindasan Israel."
"Ini adalah masalah penting, karena Google Maps sekarang dianggap definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, mahasiswa, dan lainnya yang melakukan penelitian tentang situasi Israel-Palestina," tulis Hario dalam petisinya.
Hingga pukul 9.00 WIB, Petisi ini sudah ditandatangani oleh lebih dari 895 ribu pengguna internet dan terus bertambah, dengan target mencapai 1 juta pengguna. Sebagaimana diketahui, Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka, tetapi tidak di AS tempat Apple dan Google berkantor pusat.