REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 114 Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur secara serentak mensosialisasi bahaya layang-layang dan balon udara yang bisa mengganggu jaringan listrik. Jajaran petugas PLN diterjunkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mulai dari tingkat desa, kecamatan, Koramil, Polsek, hingga kabupaten/ kota.
"Mengingat banyaknya kasus layang-layang dan balon udara yang mengenai jaringan listrik, kami pun menggiatkan upaya edukasi hingga lingkup terkecil. Mulai dari sosialisasi melalui sosial media, radio, spanduk, pamflet, hingga edukasi langsung selama beberapa pekan ini di seluruh wilayah Jawa Timur," kata Senior Manager Distribusi PLN UID Jatim, Adriansyah di Surabaya, Senin (20/7).
Manager Bagian Jaringan, Faris Fitrianto menyatakan, pihaknya menyiapkan kiat jitu hadapi maraknya layang-layang yang mengenai jaringan listrik. Pertama, memetakan lokasi bermain layang-layang terbanyak. Kemudian melakukan evaluasi lokasi mana yang sering terjadi gangguan penyulang akibat layang-layang.
"Setelah itu langsung kita ekseskusi patroli jaringan, pembersihan sampah jaringan, giatkan penyebaran brosur, talkshow radio, sosialisasi langsung, pemasangan spanduk. Kami juga memohon dukungan penuh dari seluruh stakeholder untuk mendukung upaya kami ini," kata dia.
Khusus di Sidoarjo, selain edukasi langsung kepada masyarakat, PLN juga menggelar audiensi bertajuk Cak Bilis (Cangkruk Bincang Listrik) dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Dalam kesempatan tersebut, Manager UP3 Sidoarjo Chaidar Syaifullah meminta dukungan kepada pemerintah setempat untuk menjaga keandalan pasokan listrik dengan mensosialisasikan kepada seluruh warga Sidoarjo bahaya bermain layang-layang di dekat jaringan listrik.
"Upaya-upaya ini terus kami lakukan untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar masyarakat bisa merasa nyaman dan tenang menikmati aliran listrik," ujarnya.