REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY kembali melaporkan adanya tambahan dua tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pada 20 Juli 2020 ini, dilaporkan enam tambahan kasus positif baru, termasuk dua nakes tersebut.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, nakes yang dilaporkan positif tersebut merupakan perempuan dengan umur 28 tahun dan 29 tahun. Dua nakes ini merupakan warga Kabupaten Bantul. "Nakes ini diketahui positif dari screening terhadap petugas kesehatan oleh Dinkes Bantul," kata Berty, Senin (20/7).
Dengan begitu, jumlah nakes yang dilaporkan positif sudah mencapai 28 nakes pada 20 Juni ini. Sementara, total keseluruhan kasus di DIY sudah mencapai 438 kasus dengan 99 orang diantaranya masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
Selain dua nakes tersebut, empat kasus lainnya terdiri atas satu warga Bantul dan tiga warga Sleman. Satu warga Bantul ini berjenis kelamin perempuan yang berumur 50 tahun. "Warga Bantul ini memiliki riwayat kontak dengan kasus positif yang sudah ada sebelumnya yakni kasus dengan nomor 415," ujar Berty.
Warga Sleman yang juga dilaporkan positif yakni perempuan berumur 23 tahun serta laki-laki yang berumur 44 tahun dan 65 tahun. Perempuan yang berumur 23 tahun merupakan karyawan dari salah satu rumah sakit yang ada di DIY.
Sedangkan Warga Sleman yang berumur 44 tahun memiliki riwayat perjalanan dari Samarinda. Satu warga Sleman lainnya yang berumur 65 tahun, diketahui positif dari pemeriksaan terhadap pasien yang dilakukan oleh rumah sakit. "Jadi kasus berumur 65 tahun ini awalnya merupakan pasien yang akan mendapat tindakan medis, tapi bukan tindakan untuk Covid-19. Kemudian dilakukan pemeriksaan Covid-19 dan hasilnya positif," jelas Berty.
Didapatkannya enam kasus positif baru ini merupakan pemeriksaan terhadap 564 sampel dari 425 orang yang menjalani tes swab/PCR. Sementara, kasus positif yang meninggal dunia tidak bertambah di DIY. "Sehingga, kasus positif yang meninggal dunia masih 12 kasus," kata Berty.