REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memahami masyarakat ingin segera piknik dan menikmati aktivitas wisata di sejumlah destinasi. Maka tak heran, begitu ada destinasi wisata menarik di media sosial, masyarakat langsung tertarik.
"Istilahnya itu masyarakat sekarang memang kurang piknik, maka kalau melihat apa yang beredar di medsos, langsung orang pengen datang," kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/7), merespons viralnya Puncak Telomoyo yang dipadati wisatawan pada akhir pekan lalu.
Namun, Ganjar mengingatkan agar semua tidak lengah apa lagi mengabaikan risiko penyebaran Covid-19 yang masih mengancam. Maka kalau aktivitas wisata tidak diawasi dengan benar bisa menjadi bahaya.
Sehingga semua pengelola tempat wisata harus mengontrol pengunjung yang datang apabila ingin membuka destinasi. Termasuk mengendalikan kapasitas, melaksanakan protokol kesehatan, dan menyiapkan sarana prasarananya sesuai standar.
"Tidak boleh datang langsung mak byuk (bersamaan dalam jumlah yang banyak-Red). Ini harus menjadi perhatian bagi pengelola destinasi wisata lainnya yang ada di Jawa Tengah," ungkap Ganjar.
Sebelumnya, terkait dengan keramaian pengunjung Puncak Telomoyo, Kepala Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Ahmad Nuri mengaku, pengelola desa wisata sudah berupaya melakukan pembatasan pengunjung. Loket yang seharusnya dibuka selama enam jam hanya melayani lima jam karena pertimbangan jumlah pengunjung yang semakin banyak. Yakni pukul 05.00 WIB dan ditutup pukul 10.00 WIB.
"Padahal di Puncak Telomoyo sedang tidak ada kegiatan khusus, tapi jumlah pengunjung memang cukup banyak dan kami juga sudah melakukan pembatasan," kata Nuri.
Pada Ahad (19/7), pengelola wisata Puncak Telomoyo dari Desa Sepakung hanya menjual 2.000 lembar tiket, sesuai kuota yang diperbolehkan. Yang menjadi persoalan, akses menuju puncak Telomoyo tidak hanya dari Desa Sepakung saja, tapi juga bisa dari Blabak, Magelang.
Sehingga ia menduga banyak pengunjung yang masuk melalui pintu di Magelang tersebut. "Kami memastikan, pengunjung dari Sepakung sudah dicek suhu tubuh, mencuci tangan dan mewajibkan masker," kata Nuri.