Selasa 21 Jul 2020 12:01 WIB

Gara-Gara Covid-19, Ballon 'Or 2020 Dibatalkan

Untuk pertama kalinya ajang penghargaan tersebut tak digelar.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Kiper Liverpool Alisson Becker menerima trofi Lev Yashin sebagai penjaga gawang terbaik pada malam penganugerahana  Ballon dOr 2019 di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, (3/12) dinihari.
Foto: Yoan Valat/EPA-EFE
Kiper Liverpool Alisson Becker menerima trofi Lev Yashin sebagai penjaga gawang terbaik pada malam penganugerahana Ballon dOr 2019 di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, (3/12) dinihari.

REPUBLIKA.CO.ID,

PARIS --Ballon d'Or tak akan digelar tahun ini, karena pandemi corona yang belum juga berakhir. Ini jadi yang pertama kalinya penghargaan pemain terbaik dunia itu tidak digelar, sejak pemain Inggris Stanley Mattes, memenangkan edisi pertama pada 1956.

'

'Tidak akan ada edisi 2020, setelah pertimbangan matang, semua kondisinya tak memungkinkan,'' jelas editor majalah France Football, Pascal Ferre, dikutip dari The News, Selasa (21/7).

Wabah Covid-19 memang membuat semua kompetisi sepak bola dihentikan pada Maret lalu. Bundesliga jadi liga pertama yang memulai kembali kompetisi pada bulan Mei, namun tanpa penonton. France Football menilai tidak adil jika memilih pemain terbaik dunia saat beberapa liga, termasuk Liga Prancis, menyelesaikan kompetisi secara prematur.

Ferre juga mengatakan, tidak tepat rasanya menilai pemain berdasarkan pertandingkan yang digelar tanpa penonton di stadion.

''Kami meyakini tahun ini tidak bisa dianggap sama dengan tahun seperti biasanya,'' ujar dia. Sebab, kompetisi berjalan normal hanya bulan Januari dan Februari tahun ini.

Meski dimulai kembali, yang sebagian besar bulan Juni, namun semua berjalan dengan kondisi yang tak biasa. Seperti pertandingan tanpa penonton di stadion, pergantian pemain ditambah jadi lima, serta babak delapan besar Liga Champions menggunakan satu pertandingan atau bukan kandang-tandang. Ballon d'Or untuk pesepak bola wanita, yang pertama kali digelar pda 2018, juga dibatalkan.

Begitu juga untuk Kepa Trofi, untuk pemain muda terbaik dan trofi Yashin untuk kiper terbaik. ''Keputusan ini tentu saja diambil dengan (diskusi) bersama semua pihak, meski tak menyenangkan, tapi ini keputusan paling bertanggung jawab,'' ucap Ferre.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement