Selasa 21 Jul 2020 16:05 WIB

Pegawai Positif, Sekretariat DPRD Probolinggo Ditutup

Seluruh ASN dan pegawai tidak tetap di DPRD Kota Probolinggo tetap bekerja di rumah.

Red: Bilal Ramadhan
Petugas memberikan masker kepada pengunjung yang tidak memakai masker pada ritual adat Yadnya Kasada di Tengger, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/7/2020). Ritual yadnya kasada yang digelar dimasa pandemi COVID-19 itu, diberlakukan pembatasan untuk umat Hindu yang ada di Tengger saja.
Foto: ANTARA//Budi Candra Setya
Petugas memberikan masker kepada pengunjung yang tidak memakai masker pada ritual adat Yadnya Kasada di Tengger, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/7/2020). Ritual yadnya kasada yang digelar dimasa pandemi COVID-19 itu, diberlakukan pembatasan untuk umat Hindu yang ada di Tengger saja.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Sekretariat DPRD Kota Probolinggo, Jawa Timur ditutup sementara selama 14 hari sejak 20 Juli hingga 2 Agustus 2020 setelah seorang pegawai di kantor setempat terkonfirmasi positif Covid-19.

"Selama 14 hari kami bekerja di rumah karena ada pegawai di DPRD Kota Probolinggo terkonfirmasi positif terpapar virus Corona, sehingga baru masuk kantor pada 3 Agustus 2020," kata Kabag Umum Sekretariat DPRD Kota Probolinggo Mardi, Selasa (21/7).

Menurutnya 30 anggota DPRD Kota Probolinggo dan puluhan pegawai di sekretariat dewan sudah menjalani tes cepat dan tes usap Covid-19 di Kantor DPRD setempat. Namun ada beberapa pegawai yang tidak hadir pada Senin (20/7), sehingga baru menjalani tes cepat dan tes usap di puskesmas setempat pada Selasa ini.

"Kami masih belum tahu hasil tes usapnya karena biasanya hasil dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya keluar setelah beberapa hari kemudian, sehingga kami masih menunggu," kata dia.