Kamis 23 Jul 2020 10:53 WIB

PBB Ingatkan Krisis Pangan di Yaman Meningkat

Yaman berada di jurang krisis kemanusiaan di mana jutaan orang terancam kelaparan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang anak diberi minumn di sebuah RS di Hodeida, Yaman. PBB sudah menyatakan krisis ekonomi dan kekerasan di Yaman menyebabkan anak-anak dan keluarga terlantar tanpa makan, minum, dan sanitasi. Yaman berada di jurang krisis kemanusiaan di mana jutaan orang terancam kelaparan. Ilustrasi.
Foto: AP
Seorang anak diberi minumn di sebuah RS di Hodeida, Yaman. PBB sudah menyatakan krisis ekonomi dan kekerasan di Yaman menyebabkan anak-anak dan keluarga terlantar tanpa makan, minum, dan sanitasi. Yaman berada di jurang krisis kemanusiaan di mana jutaan orang terancam kelaparan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Lembaga-lembaga PBB memperingatkan dalam enam bulan jumlah masyarakat yang menghadapi kerentanan pangan di Yaman selatan akan bertambah dari 2 juta menjadi 3,2 juta. Hal ini disampaikan dalam laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC).

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), UNICEF, dan Program Pangan Dunia (WFP) itu disebutkan kekurangan pangan terjadi karena berbagai faktor. Mulai dari kondisi ekonomi, konflik, banjir bandang, belalang, dan pandemi virus corona.

Baca Juga

"Masyarakat Yaman sudah mengalami banyak hal dan kuat, tapi sekarang mereka menghadapi begitu banyak kesulitan dan ancaman dalam satu waktu. Mulai dari Covid-19 hingga invasi belalang gurun, keluarga dan petani yang memiliki lahan kecil yang mata pencahariannya pertanian membutuhkan bantuan kami lebih dari sebelumnya," kata perwakilan FAO di Yaman, Hussein Gadain, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (23/7).

Laporan ini mengajukan rekomendasi 'aksi mendesak' seperti memastikan bantuan makanan berkelanjutan, rehabilitasi infrastruktur sumber daya air yang rusak karena banjir bandang, membantu petani, dan mempromosikan praktik nutrisi sehat. Selain itu Yaman perlu bantuan penguatan sistem peringatan dan pengawasan ketahanan pangan secara keseluruhan.

Sejak 2014 ketika kelompok Houthi mulai merebut berbagai wilayah di Yaman, negara itu didera konflik dan ketidakstabilan. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi juga melakukan intervensi untuk mengembalikan pemerintahan yang sama tapi justru semakin memperburuk keadaan Yaman. Negara itu kini berada di jurang krisis kemanusiaan, di mana jutaan orang terancam kelaparan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement