Jumat 24 Jul 2020 00:04 WIB

Orang Tua Jangan Bawa Anak ke Keramaian

Masih banyak orangtua terkesan abai menjaga anaknya dari ancaman penularan Covid-19.

Orang tua dan anak (ilustrasi). Orangtua sebaiknya tidak membawa anaknya di tempat keramaian selama pandemi.
Foto: www.freepik.com
Orang tua dan anak (ilustrasi). Orangtua sebaiknya tidak membawa anaknya di tempat keramaian selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Orangtua sebaiknya tidak membawa anaknya di tempat keramaian selama pandemi. Imbauan ini karena masih banyak orangtua terkesan abai menjaga anaknya dari ancaman penularan Covid-19. 

"Selama ini kita lihat masih banyak orangtua terkesan abai menjaga anaknya dari ancaman penularan Covid-19. Seperti mengajak anak ke pasar atau pusat perbelanjaan tanpa dilengkapi masker dan pelindung wajah," kata Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd di Banjarmasin, Kamis (23/7).

Baca Juga

Menurut Syamsul, sekalipun anak kecil telah dilengkapi masker dan pelindung wajah saat beraktivitas di luar rumah atau tempat keramaian penularan tetap rawan terjadi. "Apalagi masker yang digunakan anak kecil terkadang melorot hingga ke bawah alias tak lagi menutupi hidung. Hal ini tanpa disadari membahayakan rentannya penularan. Jangankan anak kecil, orang dewasa saja kerap salah ketika memakai masker sesuai standar kesehatan," jelas Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

Dijelaskan Syamsul, pandemi Covid-19 sifatnya komunal, sehingga menyebarannya rentan terjadi di kerumunan tempat berkumpulnya banyak orang. Terbukti dari pola penularannya terjadi pada satu sumber tempat yang sama yang kerap disebut klaster.

"Jadi untuk saat ini sebaiknya anak jangan dibawa pada aktivitas komunitas yang sangat ramai dulu. Sebisanya tetap di rumah. Jika pun harus bepergian, pastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat termasuk untuk anak," tandasnya.

Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sudah menyatakan jika virus corona dapat melayang dan bertahan di udara selama delapan jam. Untuk itu, Syamsul mengingatkan masyarakat semakin waspada dikarenakan penyebaran Covid-19 kini tak hanya ditularkan dari kontak antar manusia. Namun juga bisa terpapar ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi virus corona ataupun tersentuh benda di sekitar yang kemudian tangan menyentuh area wajah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement