Sabtu 25 Jul 2020 04:33 WIB

Khutbah Jumat Hagia Sophia Singgung Muslim Korban Penindasan

Khutbah Jumat Hagia Sophia disampaikan Kepala Direktorat Keagamaan Turki.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ani Nursalikah
Khutbah Jumat Hagia Sophia Singgung Muslim Korban Penindasan. Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Pers Presiden Turki menunjukkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (C) melakukan doa Jumat pertama selama upacara pembukaan resmi Hagia Sophia sebagai sebuah masjid di Istanbul, Turki, 24 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/TURKISH PRESIDENT
Khutbah Jumat Hagia Sophia Singgung Muslim Korban Penindasan. Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Pers Presiden Turki menunjukkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (C) melakukan doa Jumat pertama selama upacara pembukaan resmi Hagia Sophia sebagai sebuah masjid di Istanbul, Turki, 24 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Ribuan orang berkumpul untuk sholat Jumat pertama di Masjid Hagia Sophia, Turki setelah 86 tahun. Perwakilan dari banyak negara asing, terutama dari negara-negara Muslim dan Turki, turut mengikuti sholat Jumat di Hagia Sophia.

Dalam kesempatan bersejarah ini, khutbah Jumaah di Masjid Hagia Sophia disampaikan oleh Kepala Direktorat Keagamaan Turki Ali Erbas. Dalam khutbahnya Erbas mengatakan hari Jumat ini seperti 70 tahun yang lalu, mirip ketika 16 muazzin menggemakan suara takbir di sekitar 16 menara-menara Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmed), yang tepat di seberang Masjid Hagia Sophia setelah 18 tahun.

Baca Juga

Menurutnya, hari ini adalah hari ketika pelafalan takbir, tahlil, dan shalawat bergema lagi di bawah kubah Hagia Sophia, dan adzan dan sholat bangkit dari menara-menara masjidnya. “Hari ini adalah hari ketika orang-orang percaya berdiri untuk berdoa dalam air mata, sujud kepada ruku dalam damai, dan turun untuk sujud dalam rasa terima kasih,” katanya dilansir TRT World, Jumat (24/7).

Dalam khutbahnya Erbas berterima kasih kepada Allah SWT dengan kenikmatan yang tak ada habisnya untuk memiliki hari yang terhormat seperti ini. Berkumpul di masjid sebagai tempat paling suci di bumi, dan untuk muncul di hadapan Allah SWT di Hagia Sophia Agung.

"Suatu hari Konstantinopel akan ditaklukkan. Hebat adalah komandan yang akan menaklukkannya, dan hebatnya adalah tentaranya!” kata Erbas

Erbas menekankan penaklukan itu adalah kebangkitan, bukan penganiayaan, dan itu adalah rekonstruksi, bukan kehancuran. “Dalam peradaban kita, penaklukan merupakan pembuka pintu sebuah kota bagi Islam, perdamaian, dan keadilan,” katanya.

Dirinya menambahkan hal tersebut sudah disampaikan di Quran surat Ali Imran ayat 159 yang isinya; dan ketika kamu telah bertekad bulat, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bersandar kepada Nya.

Dalam khutbah itu, Erbas mengucapkan salam hormat untuk arsitek terkenal Mimar Sinan, yang menghiasi Hagia Sophia dengan menara, yang telah memperkuat konstruksi dan membuatnya tetap berdiri selama berabad-abad. “Salam kepada semua saudara dan saudari kita dari penjuru dunia yang menunggu Hagia Sophia dibuka kembali untuk ibadah, dan merayakan pembukaannya dengan sukacita,” kata Erbas.

Salam hormat juga ia berikan kepada orang-orang terkemuka yang telah mengusahakan hati dan jiwa, dari masa lalu hingga sekarang untuk memastikan Hagia Sophia memenuhi adzan, iqamat, khutbah, doa, pelafalan, kegiatan ilmiah, dan jamaah besar yang memiliki tempat mereka di baris.

Menurutnya masjid-masjid adalah sumber persatuan, persahabatan, persaudaraan, iman dan ketenangan dalam peradaban. Erbas menyampaikan Allah SWT menyatakan tentang mereka yang membangun dan memelihara masjid.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement