REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Manchester United (MU) bakal menjalani pertandingan bergengsi pada pekan pamungkas Liga Primer Inggris musim 2019/2020. Armada Iblis Merah bertemu tuan rumah Leicester City di King Power Stadium, Ahad (26/7) malam WIB.
Sebuah laga syarat makna. Bukan sekadar pertarungan sesama klub papan atas, kompetisi terelite Negeri Ratu Elizabeth. Lebih dari itu, kedua tim sedang memperebutkan tiket Liga Champions musim depan. Pemenang bigmatch ini dipastikan finis di zona big four.
Pelatih United, Ole Gunnar Solskjaer, sudah membayangkan bagaimana tensi laga di King Power Stadium nantinya. Ia dan pasukannya, antusias menantikan drama tersebut.
"Kami ingin mendominasi pertandingan. Kami tidak akan mengubah pendekatan kami," kata Solskkjaer, dikutip dari laman resmi klubnya, Sabtu (25/7).
Jika menilik situasi di klasemen sementara, MU berada di posisi ketiga. Dengan mengantongi 63 poin, armada Iblis Merah unggul sebiji angka atas Leicester di tangga kelima.
Artinya, hasil seri sudah cukup bagi United untuk mengunci tiket kompetisi terelite Eropa. Namun mengincar skor imbang, tidak ada dalam kamus Solskjaer.
"Kami ingin pergi ke sana, mencoba memenangkan pertandingan," ujar juru taktik sekaligus legenda hidup Iblis Merah itu.
Pada kesempatan serupa, sang arsitek tim membahas perjalanan timnya sejauh musim 2019/2020 bergulir. Sempat mengalami periode sulit, kini MU dalam tren positif.
Semakin lengkap, jika tim tersebut bisa mendapatkan tiket Liga Champions musim depan. MU juga berpeluang menjadi jawara Liga Europa musim ini.