REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menyiapkan lima langkah strategi melakukan transformasi industri di masa pandemi. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, mengatakan, transformasi wajib ditempuh karena terjadi perubahan tatanan mendasar di sektor bisnis akibat pandemi virus corona.
Langkah pertama, yaitu resolve atau menangani pandemi di lingkungan perusahaan. "Termasuk dengan melibatkan partisipasi karyawan dalam penerapan protokol kesehatan," kata Agus dalam siaran pers Kemenperin, Jumat (24/7).
Langkah kedua, lanjut Agus, yakni resilience atau upaya memperkuat perusahaan sehingga dapat bertahan. Adapun langkah ketiga, return atau kembali menjalankan aktivitas dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang penting bagi perusahaan.
"Ketiga langkah tersebut perlu diperkuat dengan dua langkah selanjutnya, yang menekankan pentingnya perubahan oleh perusahaan, yaitu re-imagination dan reform," kata Agus.
Agus menjelaskan, perusahaan perlu kembali memetakan bisnisnya berdasarkan kondisi baru yang dihadapi dan mereformasi model bisnis untuk mengambil peluang. Misalnya, dengan mempertimbangkan opsi-opsi peluang bisnis baru dan menerapkan metode baru dalam bekerja untuk mengakselerasi produktivitas dengan memanfaatkan teknologi terkini.
"Dengan cara-cara tersebut, kami optimistis sektor industri akan mampu bertransformasi menuju era industri 4.0 atau mempercepat adaptasi untuk kebiasaan baru di tengah dampak pandemi," kata Agus.