Sabtu 25 Jul 2020 09:02 WIB

Kesaksian Tetangga Petugas PPSU yang Jadi Korban Tabrak Lari

Petugas PPSU Taka meninggal ditabrak sepeda motor saat menyapu Jalan Yos Sudarso.

Rep: Muhamad Ubaidillah/ Red: Erik Purnama Putra
Foto almarhum Taka dan keluarga terpampang di dinding kontrakan.
Foto: Muhamad Ubaidillah
Foto almarhum Taka dan keluarga terpampang di dinding kontrakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Kepala Gading Barat, Jakarta Utara, Taka (43 tahun) menjadi korban tabrak lari di Jalan Yos Sudarso, pada Kamis (23/7). Pagi itu, Taka yang sedang mengenakan seragam PPSU ditabrak pengendara sepeda motor hingga mengembuskan napas terakhir, saat bertugas membersihkan jalan.

Tetangga dan keluarga sangat kehilangan kepergian almarhum. Mereka tidak menyangka pertemuan pada Rabu (22/7) sore, menjadi kenangan terakhir dengan almarhum yang dikebumikan di kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat.

Adik ipar Taka, Herman menceritakan, pada Rabu malam, almarhum ke rumahnya untuk mengambil es batu. Taka memang terbiasa menitipkan bungkusan air untuk dijadikan es batu di kulkas milik Herman.

Pada pertemuan Rabu malam, Herman merasa aneh karena Taka terlihat tidak riang seperti biasanya. "Biasanya datang ambil es becanda dulu, tapi ini enggak, diam aja. Keponakan juga biasanya dibecandain, tapi ini diem aja," kata Herman mengenang, saat ditemui di depan kontrakan almarhum, Jumat (24/7) malam WIB.

Sama halnya dengan Herman, koordinator lapangan PPSU Kelurahan Kelapa Gading Barat, Amran juga memiliki penilaian terakhir terhadap almarhum Taka. Amran mengaku, pada Rabu (21/7) sore bertemu dengan Taka di kantor kelurahan. Saat itu, almarhum melakukan absen sore sebelum pulang ke rumah.

Setiap absen, lanjut Amran, almarhum selalu menyapa dan menanyakan kabar. Kenangan inilah yang membuat Amran selalu teringat Taka. "Setiap absen nyapa, Bang gimana? Apa kabar?" ujar Amran menirukan nada bicara almarhum Taka pada Jumat.

Lain dengan keduanya, penjual ayam goreng di depan kontrakan Taka, Royati mengatakan, pada Rabu sore Taka masih sempat memesan dagangannnya. Royati menceritakan, Taka saat itu memesan nasi dengan lauk sayap, tetapi sayapnya habis.

"Enggak ada, adanya dada. Iya sudah gapapa," kata Royati menjelaskan pembicaraan terakhir Taka yang menjadi petugas PPSU sejak 2015.

Pemilik warteg di dekat kontrakan almarhum Taka, Ibu Ina juga Rabu sore sempat melayani Taka. Saat itu Taka membeli nasi dan sayur. "Sore saya yang layanin, enggak nyangka itu terakhir ketemu," ucap Ibu Ibu Rina.

Sebelum ada tim PPSU, Taka juga sudah menjadi tukang sapu di jalan. Ia meninggal setelah ditabrak orang tak dikenal Rabu pagi saat sedang menjalankan tugas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement