Sabtu 25 Jul 2020 13:49 WIB

Polisi Beberkan Asal Pisau di TKP Editor Metro TV

Pisau yang ditemukan di TKP memiliki ciri khusus dan hanya satu toko yang menjualnya

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat (tengah) bersama Wadireskrimum AKBP Jean Calvijn Simajuntak (kanan) dan Kabid Humas Kombes Yusri Yunus (kiri) memperlihatkan gambar rekaman CCTV saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7). Polda Metro Jaya menyimpulkan kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo disebabkan oleh bunuh diri. Hal ini berdasarkan temuan dari barang bukti, pemeriksaan terhadap 34 saksi dan olah TKP tempat ditemukannya jenazah. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat (tengah) bersama Wadireskrimum AKBP Jean Calvijn Simajuntak (kanan) dan Kabid Humas Kombes Yusri Yunus (kiri) memperlihatkan gambar rekaman CCTV saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7). Polda Metro Jaya menyimpulkan kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo disebabkan oleh bunuh diri. Hal ini berdasarkan temuan dari barang bukti, pemeriksaan terhadap 34 saksi dan olah TKP tempat ditemukannya jenazah. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi akhirnya mengungkap asal sebilah pisau dapur yang ditemukan di bawah jasad Editor Metro TV, Yodi Prabowo. Berdasarkan hasil penyelidikan, pisau itu diketahui berasal dari sebuah toko perlengkapan rumah tangga yang berada di Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pisau tersebut memiliki merek atau ciri khusus. Saat ditelusuri, hanya ada satu toko yang menjual pisau jenis itu di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi.

Saat polisi mendatangi toko tersebut, pihak pengelola toko membenarkan bahwa dalam sepekan terakhir, pisau jenis tersebut hanya terjual satu bilah. Tubagus menyebut, pihaknya kemudian mengecek rekaman CCTV di toko itu dan mendapati sosok Yodi tengah membeli pisau yang sama dengan yang ditemukan di lokasi penemuan jasadnya.

"Dicek CCTV Ace Hardware terekam bahwa yang membeli pisau itu korban sendiri," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7).

Tubagus mengungkapkan, dalam rekaman CCTV, Yodi terlihat seorang diri mendatangi toko itu pada tanggal 7 Juli 2020, sekitar pukul 14.21 WIB. Saat itu, Yodi tampak mengenakan pakaian yang sama seperti ketika dia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kedatangan Yodi ke toko tersebut sangat singkat, hanya sekitar delapan menit. Diduga korban memang hanya ingin membeli pisau di tempat tersebut.

"Artinya, begitu masuk (toko) langsung ke tempat dipajang pisau itu, lalu bergerak menuju kasir, lalu menuju (tempat) parkir dan pergi. Hanya satu yang dicari, yaitu pisau," jelas Tubagus.

Selain rekaman CCTV, polisi juga memiliki nota pembelian pisau sebagai bukti. Menurut Tubagus, usai membeli pisau itu, korban berangkat menuju tempat kerjanya.

Kemudian, pada malam hari, setelah meninggalkan kantor, diduga korban melakukan aksi bunuh dirinya di lokasi kejadian. Ia pun sempat dinyatakan hilang, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan pakaian yang sama pada hari ia membeli pisau.

Tubagus menambahkan, hasil dari analisa forensik, diperkirakan Yodi meninggal pada 8 Juli 2020, sekitar pukul 00.00-02.00 WIB dini hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara keseluruhan, polisi menyimpulkan, diduga kuat Yodi bunuh diri.

"Dari beberapa faktor atau penjelasan ahli, saksi, olah TKP, keterangan lainnya dan bukti petunjuk lainnya, maka penyidik simpulkan yang bersangkutan (Yodi Prabowo) diduga kuat bunuh diri," ungkap Tubagus.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement