Senin 27 Jul 2020 04:36 WIB

Periksa 799 Sampel, DIY Laporkan Tujuh Kasus Baru Covid-19

Dari tujuh kasus, satu diantaranya adalah petugas kesehatan yang terpapar Covid-19

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas megukur suhu tubuh pedagang asongan sebelum memasuki kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Ahad (19/7). Protokol kesehatan Covid-19 menjadi panduan wajib di tempat wisata Yogyakarta. wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan pengukuran suhu tubuh selalu dilakukan oleh petugas. Ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Dan Yogyakarta masih belum terbebas dari penambahan pasien Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas megukur suhu tubuh pedagang asongan sebelum memasuki kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Ahad (19/7). Protokol kesehatan Covid-19 menjadi panduan wajib di tempat wisata Yogyakarta. wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan pengukuran suhu tubuh selalu dilakukan oleh petugas. Ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Dan Yogyakarta masih belum terbebas dari penambahan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--DIY kembali laporkan kasus baru positif Covid-19 sebesar tujuh kasus baru pada 26 Juli 2020 ini. Tujuh kasus ini menyumbang total kasus positif di DIY menjadi 543 kasus.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, didapatkannya tujuh kasus baru ini merupakan pemeriksaan terhadap 799 sampel dari 613 orang yang menjalani tes swab/PCR. Dari tujuh kasus ini, satu diantaranya kembali dilaporkan petugas kesehatan yang terpapar Covid-19.

"Hasil positif petugas kesehatan ini didapat dari screening karyawan kesehatan yang dilakukan Dinkes Bantul. Karyawan kesehatan ini merupakan perempuan dengan umur 32 tahun asal Bantul," kata Berty, Ahad (26/7).

Enam kasus baru lainnya terdiri dari satu warga Kulon Progo, dua warga Bantul dan tiga warga Sleman. Warga Kulon Progo merupakan perempuan dengan umur 11 tahun yang memiliki riwayat kontak dengan kasus positif yang sudah ada sebelumnya yakni kasus nomor 369.

Dua warga Bantul juga berjenis kelamin perempuan dengan umur 44 tahun dan 17 tahun. Dua warga Bantul ini memiliki riwayat perjalanan dari DKI Jakarta.

Sementara, tiga warga Sleman merupakan perempuan dengan umur 54 tahun, 38 tahun dan 67 tahun. Berty menyebut, riwayat warga Sleman yang berumur 54 tahun tersebut masih dalam penelusuran.

"Warga Sleman yang berumur 38 tahun dan 67 tahun itu memiliki riwayat yang sama. Keduanya merupakan hasil tracing kontak dari kasus 416," ujar Berty.

Selain ada kasus baru, Berty juga melaporkan adanya satu kasus positif yang meninggal dunia. Kasus ini meninggal dunia pada 24 Juli dan baru dilaporkan pada 26 Juli ini, yang merupakan kasus nomor 523, berjenis kelamin laki-laki, berumur 55 tahun dan asal Bantul. 

"Kasus meninggal dunia ini ada riwayat dari Semarang dan ada komorbid (penyakit penyerta) hipertensi dan selulitis. Total kasus positif yang meninggal dunia di DIY sudah mencapai 17 kasus," kata Berty.

Kesembuhan kasus positif di DIY juga terus bertambah. Pada 26 Juli ini, Berty mengatakan, ada tiga kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh.

Tiga kasus sembuh ini warga Bantul dan merupakan kasus dengan nomor 299, kasus nomor 313 dan kasus nomor 402. Dengan begitu, total kesembuhan dari kasus positif ini di DIY sudah mencapai 347 atau 63,9 persen. "Tiga kasus ini masing-masingnya yaitu laki-laki dengan umur satu tahun, perempuan dengan umur 68 tahun dan laki-laki yang berumur 43 tahun," jelas Berty.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement