REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden FIGC Gabriele Gravina mengakui mengkhawatirkan kompetisi musim berikutnya di Negeri Spageti. Sebab, Serie A masih menunggu untuk memahami protokol baru yang akan dikeluarkan pemerintah.
Serie A telah dilanjutkan di bawah langkah-langkah ketat dan pengujian terus-menerus terhadap semua orang yang terlibat. Namun, Gravina berharap bisa menghindari protokol yang sama pada musim depan.
"Tim-tim harus segera memulai persiapan dan kami terlambat mengetahui prosedur baru yang harus diikuti," kata Gravina kepada Rai Gr Parlamento, dikutip Football Italia, Senin (27/7). “Kami tidak tahu keadaan darurat atau berapa lama akan diperpanjang."
Gravina menjelaskan, klub-klub Serie A akan berjuang untuk mengikuti protokol dan memperingatkan para pemain akan menderita jika terus berlanjut ke musim depan. Sebab, protokol sekarang, kata dia, sangat menuntut klub dan atlet.
“Protokol ini harus mempertimbangkan evolusi epidemi di negara kita dan kita harus terus memperhitungkannya. Tapi kita harus realistis juga. Kami menerapkannya dalam keadaan darurat untuk waktu yang sangat singkat, tetapi untuk terus menerapkannya sampai akhir musim olahraga berikutnya, dengan tes swab setiap empat hari, adalah mustahil," kata Gravina menegaskan.
Menurut dia, itu akan menjadi kekerasan fisik terhadap para pemain. Ia meminta solusi lain harus ditemukan. Menurut dia, setelah tim dinyatakan dalam kondisi negatif, aturan harus diperlonggar.
“Dalam hal ini, kami sedang menunggu berita dari Komite Teknis dan Ilmiah untuk memahami apa yang akan menjadi protokol baru. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan sepak bola amatir dan dalam hal ini, saya katakan bahwa kami belum tahu bagaimana dan kapan memulai semua kompetisi," kata Gravina.