Selasa 28 Jul 2020 16:05 WIB

Wali Kota di AS Tolak Trump Kirim Pasukan Hadapi Unjuk Rasa

Enam wali kota di AS mendesak Kongres untuk menghentikan langkah Trump kirim pasukan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Enam wali kota Amerika Serikat (AS) mendesak Kongres untuk memblokir langkah Presiden Donald Trump mengerahkan pasukan federal ke kota-kota mereka. Para wali kota yang berasal dari Partai Demokrat itu mengatakan langkah Trump hanya akan meningkatkan ketegangan pada unjuk rasa anti-rasialisme yang sedang terjadi di seluruh negeri.

Desakan itu diajukan di hari yang sama jaksa AS di Oregon mengumumkan penangkapan 22 orang. Mereka didakwa karena bentrok dengan petugas keamanan federal dan lokal di depan gedung pengadilan federal di Portland.  

Baca Juga

Agen-agen federal yang dikerahkan ke Portland, Oregon menarik perhatian nasional. Mereka mengusir demonstran dengan mobil tanpa tanda, memukuli veteran Angkatan Laut AS, serta menembaki aktivis perempuan dan wali kota dengan gas air mata.

"Kami meminta Kongres meloloskan undang-undang agar memperjelas aksi-aksi ini melanggar hukum dan menjijikkan," kata enam wali kota itu dalam surat mereka ke pemimpin dua partai di Senat dan House of Representative.

Surat itu ditandatangani wali kota Portland, Chicago, Seattle, Albuquerque, New Mexico; Kansas City, Missouri, dan Washington, D.C. Permintaan itu menyusul meningkatnya ketegangan pada unjuk rasa Black Lives Matter pada akhir pekan lalu sebab muncul kelompok supremasi kulit putih dan milisi bersenjata masyarakat kulit hitam. Pada Sabtu (25/7), satu orang tewas ditembak dalam unjuk rasa di Austin, Texas. Sementara dua orang tertembak dalam demonstrasi di Aurora, Colorado pada Ahad (26/7) lalu.

Di Seattle, polisi mendeklarasikan kerusuhan dan menangkap 45 orang selama unjuk rasa yang memprotes pengerahan agen federal di Portland dan bersiaga di Seattle. Pengunjuk rasa di Los Angeles bentrok dengan polisi di depan gedung sidang federal.

Polisi di Richmond mengatakan kekerasan dipicu oleh supremasi kulit putih yang mengganggu pengunjuk rasa Black Lives Matter. Pada Sabtu pekan lalu, kelompok milisi bersenjata kulit hitam menggelar pawai di Louisville, Kentucky, menuntut keadilan untuk Breonna Taylor, seorang perempuan kulit hitam yang tewas dibunuh polisi di dalam apartemennya sendiri.

Setelah kerusuhan pada Ahad lalu di Oakland Kalifornia, Wali Kota Libby Schaaf mengecam 'agitator' karena merusak pusat kota. Ia mengatakan kerusuhan itu memberikan 'gambaran yang Trump inginkan' untuk menjustifikasi keputusannya mengerahkan agen federal ke kota-kota di Amerika.

Trump mengatakan pasukan federal diperlukan untuk mengembalikan ketertiban di kota-kota seperti Portland. Sebab, menurutnya pemerintah daerah tidak mampu atau tidak berniat untuk melakukan intervensi. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement