REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Penampilan perdana Toni Kroos di Stadion Santiago Bernabeu bukan mengenakan seragam Real Madrid, namun ketika Bayern Muenchen menyingkirkan Madrid dari semifinal Liga Champions pada 2012. Setahun kemudian, Kroos main di bawah pelatih Pep Guardiola, yang mengambil kursi pelatih Muenchen dari Jupp Heynckes di Allianz Arena.
Pelatih asal Katalan itu pun langsung 'nyambung' dengan Kroos, yang punya pemahaman sepak bola yang sama. Namun, baru setahun kerja bareng, hubungan keduanya harus berakhir.
Kontrak Kroos hanya tinggal setahun pada musim panas 2014 dan Muenchen tak memberikan kontrak baru untuknya. Padahal, Guardiola sudah berusaha keras untuk mendorong klub memperpanjang kontrak sang gelandang.
Hanya saja, Bos Muenchen Karl-Heinz Rummenigge tidak menyiapkan dana besar untuk membayar mahalnya upah Kroos. Belum lagi, saat itu klub berpikir punya gelandang muda dengan masa depan cerah, Mario Goetze. Saat Muenchen giliran disingkirkan Real Madrid di semifinal Liga Champions, Kroos disalahkan setelah Guardiola hanya memainkan dua gelandang tengah.
Meskipun mempertimbangkan pendapat Guardiola untuk mempertahankan Kroos, Muenchen tetap menerima tawaran untuk Kroos pada bursa transfer. Kroos hampir menuju Manchester United kala itu. Namun pelatih David Moyes digantikan Louis van Gaal di Old Trafford.
Selama Piala Dunia 2004 di Brasil, Kroos mendapat panggilan dari Real Madrid yang menyiapkan dana 25 juta euro untuk pemain yang baru berusia 24 tahun saat itu. Enam tahun kemudian, Kroos jadi salah satu gelandang tengah terbaik di dunia dan kunci dalam setiap prestasi yang diraih Real Madrid.
Oleh karena itu, Guardiola akan senang jika Manchester City bisa mendatangkan Kroos untuk memperkuat lini tengah yang baru saja ditinggalkan David Silva. Kini, keduanya akan saling bertemu sebagai lawan. City menjamu Los Blancos di Etihad Stadium di Liga Champions pada 7 Agustus mendatang.