REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengatakan sudah ada 15 dari 64 cabang olahraga di bawah naungan KONI telah menggelar turnamen internal di tengah pandemi COVID-19.
"Dari 64 pengurus cabang olahraga sudah ada 15 cabang olahraga yang melakukan kompetisi sendiri," ujar Sekjen KONI TB Ade Lukman dalam diskusi daring di Graha BNPB yang dipantau dari Jakarta, Rabu (29/7).
Salah satu cabang yang telah menggelar turnamen itu yakni berkuda lewat ajang Equestrian Champions League yang sudah berjalan tiga seri. Selain itu, PB Perbakin juga telah menggelar kompetisi menembak beberapa waktu lalu.
Menurut dia, KONI telah memberikan panduan teknis yang diselaraskan dengan masukan-masukan dari Kemenkes, gugus tugas, dan Kemenpora. Detail panduan pun disesuaikan dengan karakter cabang olahraga masing-masing.
Cabang olahraga yang menggelar turnamen harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan KONI selaku induk olahraga nasional agar sesuai dengan prosedur kesehatan di tengah pandemi.
"Kita harapkan mereka, PB ataupun KONI daerah yang ingin melakukan kegiatan apakah itu pelatihan atau mau menggelar berkompetisi, mereka betul-betul mengikuti pedoman itu dan pedoman itu sudah sangat komprehensif," katanya.
Sementara bagi cabang lain yang akan menggelar Pelatnas maupun turnamen, ia berharap panduan yang telah itu benar-benar diikuti sehingga baik atlet maupun ofisial merasa nyaman dan juga merasa aman untuk mengikuti kompetisi itu sendiri. Karena perlu digarisbawahi keselamatan dari atlet maupun ofisialnya itu menjadi prioritas utama kami," kata dia.
Sebelumnya, KONI juga mengatakan akan segera meluncurkan KONI TV yang diperuntukkan menyiarkan berbagai turnamen olahraga di tengah pandemi COVID-19.
KONI TV nantinya bisa diunduh di Playstore atau Appstore dan akan memuat semua kegiatan atau turnamen cabang olahraga di bawah naungan KONI.
Dengan adanya aplikasi untuk menonton pertandingan dari KONI tersebut masyarakat bisa tetap di rumah untuk menikmati hiburan sekaligus menekan angka penularan COVID-19.
"Tentunya kondisi saat ini meng-encourage (mendorong) kompetisi tapi tanpa penonton, mereka bisa mengoptimalkan platform-platform," kata dia.