REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan penghargaan kepada para milenial BUMN yang terus melakukan sejumlah inovasi. Penghargaan diberikan Erick dalam puncak atau inagurasi Millennial Innovation Summit 2020 di Jakarta, Kamis (30/7).
"Jalan penggalian potensi sumber daya manusia produktif terus dilakukan Kementerian BUMN," ujar Erick.
Erick menyebut dalam satu dekade mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi yakni jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak ketimbang penduduk berusia tidak produktif. Potensi tersebut, kata Erick, harus dimanfaatkan dan terus digali kapabilitasnya agar sumber daya manusia produktif memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan bangsa.
Erick menjelaska program Millennial Innovation Summit (MIS) yang digelar Kementerian BUMN bertujuan mencari karya inovasi terbaik dari karyawan milenial BUMN dan diharapkan mampu memicu budaya inovasi dari generasi milenial yang berada di setiap perusahaan BUMN.
Selain itu, lanjut Erick, dengan program ini para milenial akan didorong berkontribusi dan melakukan perubahan demi BUMN dan Indonesia Maju. Kegiatan ini mengompetisikan tiga kategori inovasi, yakni kategori business strategy, technology breakthrough, dan social innovation.
Melihat jumlah karya inovasi dan ide-ide segar yang diseleksi panitia, Erick meyakini akan kemajuan Indonesia dan perusahaan BUMN di masa depan jika dipimpin para milenial yang kini sudah berkiprah di BUMN.
"Saya ingin semangat inovasi terus ada dalam diri seluruh karyawan BUMN sehingga akan muncul budaya pengembangan, teknologi, dan pemerataan di seluruh BUMN," ucap Erick.
Acara puncak MIS 2020 yang menjadi momen penghargaan bagi para inovator terbaik di tiga kategori tersebut digelar setelah panitia melakukan sejumlah proses tahapan sejak April 2020. Mulai dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan di 107 BUMN, lalu proses seleksi project untuk memeras 8.640 proposal usulan menjadi 320 proposal inovasi, kemudian seleksi di ajang bootcamp dan panel judgement yang meloloskan 30 proposal, hingga pemilihan tiga tim terbaik (Top 3 Innovations) di setiap kategori yang ditentukan oleh tenaga ahli, praktisi, hingga pejabat internal Kementerian BUMN.
Sebanyak sembilan finalis yang mewakili perusahaan BUMN tampil di malam inagurasi. Mereka terdiri atas PT RNI, Perhutani, dan PTPN Holding untuk kategori business strategy, lalu PT TELKOM, PLN, dan Adhi Karya di kategori technology breakthrough, serta Pupuk Sriwijaya, PT PP, dan PT Telkom untuk kategori social innovation.
Program yang diikuti seluruh karyawan perusahaan BUMN ini diproyeksikan akan menjadi kegiatan rutin Kementerian BUMN setiap tahunnya.
"Millennial Innovation Summit adalah wujud komitmen dari kementerian BUMN dalam meningkatkan budaya inovasi serta pengelolaan talenta dan bakat untuk pengembangan dan kemajuan perusahaan BUMN di seluruh Indonesia," kata Erick.