Jumat 31 Jul 2020 15:50 WIB

Pembangunan Pariwisata Prioritaskan Daya Tarik

Pariwisata tak bisa hanya mengandalkan potensi yang ada.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Wishnutama mengatakan, strategi pariwisata ke depan oleh pemerintah bakal lebih fokus pada daya tarik destinasi.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Wishnutama mengatakan, strategi pariwisata ke depan oleh pemerintah bakal lebih fokus pada daya tarik destinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menuturukan strategi pariwisata ke depan oleh pemerintah bakal lebih fokus pada daya tarik destinasi. Hal itu dinilainya lebih dibutuhkan sektor pariwisata demi bisa meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing.

"Strategi ke depan bukan hanya infrastruktur, promosi, pemasaran, sumber daya. Tapi harus menciptakan daya tarik yang baru, ini sangat penting," kata Wishnutama melalui siaran pers, Jumat (31/7)).

Baca Juga

Ia mengatakan, menciptakan daya tarik setidaknya bisa dimulai dengan membuat berbagai agenda pariwisata yang mampu meningkatkan minat wisatawan. Hal itu tentu butuh upaya langsung dari pemerintah daerah masing-masing yang mengenal sifat kultur destinasi setempat.

Menurutnya, meski kebanyakan destinasi wisata di Indonesia sudah memiliki kekayaan dan keindahan alam, itu semua tak bisa diandalkan tanpa pengemasan daya tark yang kuat. "Kita tidak bisa bangga dengan kekayaan alam saja. Kita perlu menciptakan potensi sehingga ada kepercayaan diri dari destinasi," ujar Wishnutama.

Pemerintah sejauh ini telah membangun infrastruktur konektivitas antar daerah. Salah satunya agar akses transportasi menuju suatu destinasi wisata jadi lebih mudah.

Karena itu, kata Wishnutama, seiring pembangunan infrastruktur fisik yang masih berjalan, pengelola destinasi harus mulai berbenah dan merancang daya tarik wisata. Terlebih, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan menjadi momen untuk mengemas pariwisata di Indonesia jadi lebih berkualitas.

"Harus ada upaya mendatangkan wisatawan sebesar-besarnya. Kami harapkan semua normal kembali sampai vaksin Covid-19 nanti ditemukan," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement