REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menuturukan strategi pariwisata ke depan oleh pemerintah bakal lebih fokus pada daya tarik destinasi. Hal itu dinilainya lebih dibutuhkan sektor pariwisata demi bisa meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing.
"Strategi ke depan bukan hanya infrastruktur, promosi, pemasaran, sumber daya. Tapi harus menciptakan daya tarik yang baru, ini sangat penting," kata Wishnutama melalui siaran pers, Jumat (31/7)).
Ia mengatakan, menciptakan daya tarik setidaknya bisa dimulai dengan membuat berbagai agenda pariwisata yang mampu meningkatkan minat wisatawan. Hal itu tentu butuh upaya langsung dari pemerintah daerah masing-masing yang mengenal sifat kultur destinasi setempat.
Menurutnya, meski kebanyakan destinasi wisata di Indonesia sudah memiliki kekayaan dan keindahan alam, itu semua tak bisa diandalkan tanpa pengemasan daya tark yang kuat. "Kita tidak bisa bangga dengan kekayaan alam saja. Kita perlu menciptakan potensi sehingga ada kepercayaan diri dari destinasi," ujar Wishnutama.
Pemerintah sejauh ini telah membangun infrastruktur konektivitas antar daerah. Salah satunya agar akses transportasi menuju suatu destinasi wisata jadi lebih mudah.
Karena itu, kata Wishnutama, seiring pembangunan infrastruktur fisik yang masih berjalan, pengelola destinasi harus mulai berbenah dan merancang daya tarik wisata. Terlebih, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan menjadi momen untuk mengemas pariwisata di Indonesia jadi lebih berkualitas.
"Harus ada upaya mendatangkan wisatawan sebesar-besarnya. Kami harapkan semua normal kembali sampai vaksin Covid-19 nanti ditemukan," kata dia.