REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pemilihan presiden “ngawur” Suriah yang akan digelar tahun depan “harus diabaikan,” ujar lembaga think tank yang berbasis di Washington DC pada Jumat.
Dalam unggahan di situs web Dewan Atlantik, Jomana Qaddour dan Danny al-Baaj berpendapat, “ada terbatas cara untuk menstabilkan Suriah selama” Bashar al-Assad tetap berkuasa.
Keduanya menambahkan bahwa kepemimpinan Assad berupa “negara keamanan” yang melanjutkan “teror terhadap orang-orang Suriah di dalam negeri maupun para pengungsi yang berusaha untuk pulang”.
“Teror ini berkontribusi langsung pada pencucian otak yang tengah terjadi, memperburuk pelemahan ekonomi Suriah saat ini,” tulis mereka.