REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Mantan striker Manchester United, Dimitar Berbatov, menyarankan Leicester City merekrut penyerang anyar pada bursa transfer musim panas mendatang. Tidak hanya sebagai pemain pelapis, kehadiran penyerang anyar tersebut diharapkan dapat menjadi tandem Jamie Vardy di lini serang The Foxes.
Berbatov pun memuji kemampuan Vardy, yang mampu menyabet gelar sepatu emas atau top skorer Liga Primer Inggris musim ini dengan torehan 23 gol. Striker asal Inggris itu unggul satu gol dari peringkat kedua, yang ditempati penyerang Arsenal, Pierre Emerick Aubameyang dan striker Southampton, Danny Ings. Tidak hanya itu, dalam usia 33 tahun, Vardy menjadi pemain tertua yang sukses meraih gelar top skorer dalam sejarah Liga Primer Inggris.
Kendati begitu, Berbatov menyarankan manajemen klub untuk bisa mendatangka pemain anyar pada bursa transfer musim panas mendatang. Langkah ini menjadi salah satu cara yang bisa diambil The Foxes untuk bisa kembali tampil kompetitif di pentas Liga Primer Inggris musim depan.
''Di lini serang Leicester, Jamie Vardy justru mampu tampil apik. Dia sepertinya malah bertambah muda, alih-alih bertambah tua. Dia layak mendapatkan kredit besar karena berhasil menyabet gelar top skorer. Namun, dia membutuhkan pemain pelapis, atau pemain yang bisa menjadi tandemnya di lini serang. Dia harus berada di dalam kotak penalti lawan sesering mungkin,'' tutur Berbatov seperti dilansir Leicester Mercury, Jumat (1/8).
Selain mencari striker anyar untuk menambah kedalaman skuat di lini serang, Berbatov juga menyebut, pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, mesti bisa memperbaiki performa lini belakang. Eks striker timnas Bulgaria itu menilai, kegagalan The Foxes finish di empat besar Liga Primer Inggris musim ini disebabkan karena kegagalan menjaga konsistensi performa, terutama saat Liga Primer Inggris musim ini kembali dilanjutkan pasca pandemi Covid-19.
The Foxes akhirnya harus gigit jari usai finis di peringkat kelima klasemen akhir Liga Primer Inggris lantaran terpaut empat poin dari Chelsea, yang berada di peringkat keempat. Imbasnya, Jamie Maddison dan kawan-kawan gagal tampil di pentas Liga Champions musim depan.
Padahal, pada sepanjang musim ini, The Foxes mampu berada di empat besar. Bahkan, dari pekan keenam hingga pekan ke-36, Leicester City tidak pernah meninggalkan empat besar klasemen sementara Liga Primer Inggris.
''Mereka sedikit mengecewakan pada pekan-pekan terakhir kompetisi. Mereka seperti kehabisan tenaga dan kehilangan konsitensi. Saya tidak yakin, apa yang mereka bisa lakukan untuk bisa tampil kompetitif pada musim depan, tapi mungkin mereka bisa memulainya dengan membenahi lini belakang,'' ujar Berbatov.