Sabtu 01 Aug 2020 23:37 WIB

Pelaku Bisnis Perhotelan Optimistis Hunian Naik 40 Persen

Pelaku bisnis hotel mendukung pelonggaran PSBB di Jakarta

Deretan lampu kamar yang dinyalakan membentuk simbol hati (love) terlihat di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Pelaku di bisnis perhotelan di Jakarta optimistis tingkat hunian akan mengalami kenaikan di era normal baru rata-rata 40 persen.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Deretan lampu kamar yang dinyalakan membentuk simbol hati (love) terlihat di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Pelaku di bisnis perhotelan di Jakarta optimistis tingkat hunian akan mengalami kenaikan di era normal baru rata-rata 40 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku di bisnis perhotelan di Jakarta optimistis tingkat hunian akan mengalami kenaikan di era normal baru rata-rata 40 persen.

"Dengan adanya pelonggaran di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini, kami perkirakan tingkat hunian bisa mencapai 40 persen," kata Ahmad Hifni, General Manager Aston Bellevue Radio Dalam, dalam jumpa pers virtual, di Jakarta, Sabtu (1/8).

Ahmad mengatakan hotel-hotel di Jakarta siap untuk menggerakkan roda ekonomi di Jakarta. Ahmad menambahkan, dalam era PSBB transisi saat ini, pihaknya menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

"Kesemua itu untuk untuk menjaga para tamu hotel serta karyawan dalam kondisi yang sehat, aman, dan nyaman dengan memastikan kondisi hotel tetap higienis dengan selalu melakukan 'treatment' secara berkala,” ujarnya.

Ahmad mengatakan untuk menjaring tamu, hotel berkapasitas 156 kamar ini menggandeng kerja sama dengan agen daring (online travel agent/ OTA'S). Disamping itu untuk mengoptimalkan ruang pertemuan, Ahmad mengatakan telah mengembangkan bisnis bisnis MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) berkerjasama dengan pemerintah dan korporasi.

"Khusus untuk pemerintah saat ini penyelenggaraan rapat-rapat tidak diperkenankan ke luar daerah, solusinya memanfaatkan hotel-hotel yang ada di Jakarta," kata Ahmad.

Dedi Setiadi pemilik Aston Bellevue Radio Dalam optimis sektor hotel mampu kembali bangkit tentunya dengan meningkatkan layanan untuk mengantisipasi wabah COVID-19 di antaranya penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Monitor suhu pengunjung, penyediaan cairan disinfektan, serta sterilisasi karyawan hotel sampai kepada petugas pembersih kamar sudah menjadi standar agar pengunjung merasa aman dan nyaman," kata Dedi.

Sedangkan Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah REI DKI Jakarta, Arvin Iskandar mengatakan hotel di Jakarta merupakan sektor yang paling terpukul akibat wabah COVID-19.

"Seharusnya ada kebijakan dari pemerintah mulai dari keringanan pajak sampai diskon tarif listrik semata-mata untuk mengamankan para pekerja di sektor ini," tutur Arvin. Arvin mendukung kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang secara bertahap mulai membuka sektor usaha sehingga sektor hotel kini secara bertahap mulai pulih.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement