REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mauricio Pochettino meralat komentarnya pada masa lalu yang menyebutkan tidak akan melatih Barcelona. Eks pelatih Tottenham Hotspur itu menyatakan penyesalannya karena melontarkan komentar 'tidak hormat' kepada raksasa Katalunya tersebut pada 2018. Pochettino menyatakan lebih baik bekerja di ladang kampung halamanya daripada mengarsiteki Barcelona. Alasannya, Pochettino pernah menjadi pemain dan pelatih Espanyol, rival sekota Los Azulgrana. Ia paham persaingan sengit kedua tim selama ini.
"Saya berada di Barcelona tahun itu dan saya bertemu presiden Barcelona Jose Maria Bartomeu di sebuah bar. Kami saling menyapa dan berbicara selama lima menit. Itu menimbulkan desas-desus yang memicu sinyal jika saya akan merapat ke Barcelona," kata Pochettino kepada El Pais, dikutip Standard, Ahad (2/8).
Menurut Pochettino, wartawan kemudian memburu komentarnya. Karena tak mau berkembang liar dan menyudahi rumor, Pochettino mengaku mengeluarkan komentar tersebut.
"Saya tidak bermaksud untuk tidak menghormati Barcelona. Anda dapat mengatakan bahwa saya mengatakan hal berbeda. Espanyol telah membesarkan nama saya, tetapi saya tidak sombong dan saya tidak suka membuat pernyataan seperti itu," kata Pochettino.
Eks penggawa Paris Saint-Germain (PSG), dan Espanyol mengaku dirinya hanya akan mengambil tawaran dengan proyek klub yang besar dan tersusun matang.
"Saya menghormati Barcelona. Sama seperti saya sangat menghormati Espanyol. Mungkin sekarang saya tak akan melakukannya, tapi dalam hidup, kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti," kata dia.
Pochettino didepak manajemen Tottenham akhir tahun 2019 lalu. Sejak itu, ia belum merapat ke klub lain. Bukan tanpa peminat, Pochettino sejatinya sosok pelatih primadona bagi klub-klub elite Eropa saat ini. Bahkan, saat melatih Spurs, ia sempat ditawari Real Madrid dan Barcelona. Media-media Spanyol meragukan Pochettino bakal menjadi pelatih Barcelona karena ia bekas pemain dan juru taktik klub rival sekota, Espanyol.
Barcelona saat ini dilatih oleh Quique Setien, tetapi setelah kegagalannya mempertahankan gelar La Liga musim ini, sepertinya ia harus memenangkan Liga Champions agar dapat mempertahankan pekerjaannya.