REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Seorang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat mengamuk di ruang isolasi. Dia memecahkan kaca jendela ruangan tempat ia dirawat, di kawasan Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Ahad (2/8).
Meski tidak ada korban luka dalam insiden ini, namun bagian jendela kaca pada bangunan tersebut dalam kondisi pecah setelah salah satu pasien yang dirawat tersebut mengamuk dan marah-marah. “Benar, ada insiden pasien Covid-19 mengamuk di ruang isolasi dengan memecahkan jendela kaca,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah di Meulaboh, Ahad malam.
Ia menjelaskan, peristiwa tersebut diketahui oleh perawat ketika seorang pasien berinisial MA (41), diduga tiba-tiba mengamuk dan marah-marah saat sedang menjalani isolasi. Menurut Syarifah Junaidah, pasien ini diduga mengamuk karena diduga kuat mengalami tekanan sejak diisolasi oleh Tim Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Aceh Barat sejak Jumat (31/7) lalu.
MA (41) menjalani isolasi bersama seluruh anggota keluarganya termasuk isteri berinisial ER (41) serta dua orang anaknya masing-masing BA (16), serta MF (12). Mereka semua tercatat beralamat di Matang Blok M GG II/2, Kecamatan Koja Jakarta.
Mereka dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) yang diterbitkan oleh Balitbangkes Aceh, pada Jumat pekan lalu. Sebelumnya keluarga ini tiba ke Aceh Barat pada Ahad (26/7) untuk mudik Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah di Meulaboh.
“Alhamdulillah hingga Ahad malam, kondisi pasien sudah stabil. Mereka semua dalam pengawasan tim medis selama 24 jam penuh,” kata Syarifah Junaidah menambahkan.
Ia juga menjelaskan, pasien ini sebelumnya sempat berusaha melawan petugas kesehatan dan tim Satgas Covid-19 Aceh Barat, saat akan dijemput untuk menjalani perawatan medis. Sehingga kemudian Tim Satgas bekerjasama dengan TNI, Polri dan petugas terkait lainnya untuk menjemput keempat pasien setelah sebelumnya berkoordinasi dengan aparat desa, dan keluarga serta kerabat pasien COVID-19 di Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, kata Syarifah Junaidah menuturkan.