Senin 03 Aug 2020 13:38 WIB

ACT Malang Salurkan 2.000 Paket Daging Qurban

Proses penyembelihan hewan qurban tetap menerapkan protokol Kesehatan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
ACT Malang menyalurkan paket daging kurban di sejumlah titik di Malang Raya.
Foto: act malang
ACT Malang menyalurkan paket daging kurban di sejumlah titik di Malang Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melaksanakan penyembelihan hewan qurban di puluhan titik di 34 provinsi dan 50 negara. Di kegiatan ini, ACT Malang turut menyelenggarakannya dengan lokasi penyembelihan di Pondok Pesantren Manajer Tholabie, Kampoeng Dermawan-Kampung Baran, Buring, Kedungkandang Kota Malang. 

Branch Manager ACT Malang, Diki Taufik Sidik mengatakan, lembaganya telah melakukan pemotongan 10 Sapi dan 15 kambing. Sejumlah hewan qurban ini ditunaikan para sahabat dermawan dan mitra ACT Malang, Yayasan Insan Permata. Dari total hewan qurban tersebut, 2.000 paket daging telah disalurkan di beberapa titik wilayah Malang Raya. "Dan tersebar di wilayah binaan Yayasan Insan Permata di kecamatan Kota Malang," kata Diki saat dikonfirmasi Republika, Senin (3/8).

ACT Malang melangsungkan pemotongan hewan qurban dari 1 sampai 2 Agustus 2020. Kampoeng Dermawan menjadi lokasi penyembelihan karena bertujuan meluaskan syiar qurban di wilayah dengan kondisi ekonomi minim. Kemudian juga termasuk komitmen ACT Malang dalam mengawal Kampoeng Dermawan binaan ACT bersama Ponpes Manajer Tholabie.

Diki juga memastikan proses penyembelihan hewan qurbannya tetap menerapkan protokol Kesehatan. Selain mengikuti imbauan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, langka untuk menghindari penyebaran Covid-19. "ACT Malang tetap menerapkan penggunaan masker dan sarung tangan untuk menjaga daging tetap steril," ucapnya.

Pemkot Malang telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 23 Tahun 2020 tentang pemeriksaan hewan qurban mandiri dalam tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19.

Selain aspek pemeriksaan hewan, SE  juga berisi imbauan masyarakat memperhatikan protokol kesehatan saat melakukan pemotongan hewan qurban. Beberapa di antaranya seperti pembatasan jumlah pelaksanan dalam kegiatan tersebut dan pengaturan jaga jarak satu meter antarpanitia. Proses distribusi daging kurban harus dilakukan dengan cara mendatangi rumah mustahik.

Pada aspek higienitas, panitia harus melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu masuk tempat penyembelihan hewan. Panitia perlu membedakan tempat penyembelihan dan penanganan daging serta jeroan. Kemudian mereka didorong menggunakan alat pelindung diri minimal masker saat beraktivitas.

Antarpanitia perlu saling mengingatkan agar tidak menyentuh area wajah terutama hidung dan mulut. Mereka juga diharapkan menyediakan hand sanitizer dan menggunakannya sesering mungkin. "Semua panitia menghindari berjabat tangan atau kontak langsung dan memperhatikan etika batuk atau ludah," tulis Wali Kota Malang, Sutiaji dalam SE-nya.

Semua peralatan harus dibersihkan dengan cairan disinfektan, baik sebelum maupun sesudah penyembelihan hewan qurban. Panitia didorong segera membersihkan diri seperti mandi dan mengganti baju saat kontak dengan keluarga di rumah. Panitia juga harus menggunakan perlengkapan milik pribadi semisal alat sholat, makan dan sebagainya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement