REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar mengajak masyarakat untuk sukses mengelola keuangan dengan emas. Saat ini harga emas melonjak tajam di atas Rp 1 juta untuk satu gramnya.
Kepala Kanwil PT Pegadaian Wilayah VI Makassar Alim Sutiono di Makassar, Selasa (4/8), mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini khususnya pada era tatanan normal baru, ada peluang untuk bisa merdeka secara finansial. Salah satunya dengan mengelola keuangan menggunakan emas.
"Per hari ini harga emas telah melampaui angka Rp 1 juta untuk satu gramnya. Ini peluang bagi masyarakat karena harga emas cenderung naik dan kita semua bisa mengambil peluang itu untuk pengelolaan keuangan kita," ujarnya.
Ia mengatakan, PT Pegadaian yang punya program unggulan salah satunya tabungan emas menjadi peluang bagi masyarakat untuk bisa berinvestasi karena harga emas yang cenderung naik. Alim juga mengungkapkan jika harga emas sekitar empat bulan lalu masih di kisaran Rp 500 ribu per gramnya. Namun, sekarang atau empat bulan setelahnya harga emas melonjak tajam hingga dua kali lipat.
"Kami berupaya meningkatkan kinerja perseroan, salah satunya dengan memasyarakatkan peluang investasi emas di era normal baru," katanya.
Dia menyatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihaknya dituntut memberi andil dalam upaya perbaikan ekonomi masyarakat. Dia juga menerangkan akan menggelar seminar internet (webinar) dengan tema "Merdeka Finansial di Era Normal". Sebanyak 3.000 orang ditargetkan untuk mengikuti webinar yang akan menghadirkan dua pembicara yakni Alim Sutiono dan Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto.
Alim menjelaskan, dalam webinar nanti, pihaknya menghadirkan sejumlah program promo untuk para peserta. Di antaranya, pembelian emas dengan potongan harga Rp 50.000 per gram, bebas administrasi, dan pengembalian atau cash back emas 2,5 gram untuk setiap pembelian emas 25 gram.
"Intinya ini juga sebagai kampanye untuk mengajak masyarakat bagaimana mengelola keuangan dengan emas sebagai instrumen penting untuk berinvestasi," ucap Alim Sutiono.
Ikuti Whatsapp Channel Republika