Kamis 06 Aug 2020 11:39 WIB

Psikolog: Pelukan Ibu Pengaruhi Perkembangan Psikis Anak

Psikolog mengajak ibu dan ayah untuk lebih banyak memeluk anak-anak mereka.

Anak butuh dipeluk orangtuanya/ilustrasi. Pelukan dan sentuhan ibu akan dapat mempengaruhi perkembangan psikis anak.
Foto: sheknows.com
Anak butuh dipeluk orangtuanya/ilustrasi. Pelukan dan sentuhan ibu akan dapat mempengaruhi perkembangan psikis anak.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pelukan dan sentuhan ibu akan dapat memengaruhi perkembangan psikis anak. "Sentuhan dan kedekatan ibu dan anak sangat berpengaruh pada perkembangan psikis anak terutama dari sisi emosi," kata Ketty Murtini, psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (6/8).

Dia menambahkan, anak-anak yang sejak dini telah banyak mendapatkan stimulasi sentuhan akan lebih optimal dalam perkembangan emosi. "Biasanya anak-anak akan lebih mudah mengelola emosinya dalam perkembangan kehidupan selanjutnya atau kehidupan saat tumbuh menjadi dewasa," katanya.

Baca Juga

Untuk itu, dia mengajak para ibu dan juga ayah untuk lebih banyak memeluk dan memberikan kasih sayang kepada anak melalui sentuhan yang lembut yang dapat menenangkan anak-anak mereka. Ia menambahkan, pemberian ASI eksklusif juga dapat menjadi salah satu media yang sangat tepat untuk mempererat kedekatan antara ibu dengan anak.

"Biasanya kan saat memberi ASI pada anak maka ibu akan memeluk, memangku atau minimal memegang sebagian badan anak, nah kegiatan itu tadi bisa memberikan efek menenangkan pada anak dan membuat anak mendapatkan banyak sentuhan dari ibunya," katanya.

Dengan demikian, kata dia, stimulasi sentuhan kepada anak bisa lebih optimal saat sedang dalam kegiatan menyusui. "Diharapkan dengan kegiatan tersebut tumbuh kembang anak akan terpengaruh dengan baik terutama perkembangan psikis anak," katanya.

Di tambah lagi, kata dia, pemberian ASI eksklusif juga tidak hanya dapat berdampak positif bagi anak melainkan juga bagi ibu. "Dari sisi ibu dengan adanya sentuhan yang intensif dengan anak serta pemberian ASI akan memicu produksi hormon-hormon baik yang dapat mempengaruhi emosi ibu," katanya.

Dengan demikian, kata dia, emosi ibu akan menjadi lebih stabil dan juga akan timbul perasaan bahagia. "Ibu yang sehat dan bahagia merupakan kunci agar anak tumbuh dengan rasa bahagia juga, dengan demikian perlu adanya dukungan keluarga agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan dengan baik," katanya.

Dia juga menambahkan sosialisasi mengenai pemberian ASI ekslusif dan manfaatnya bagi tumbuh kembang anak harus selalu dilakukan secara intensif kepada seluruh masyarakat. "Mengingat efek ASI ekslusif yang sangat baik bagi anak maupun bagi ibunya maka sosialisasi tentang ini harus dilakukan secara intensif," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement