Jumat 07 Aug 2020 00:25 WIB

Pandemi Kian Berpengaruh Terhadap Harga Kopi Vietnam

Harga kopi Vietnam hanya naik tipis pada pekan ini akibat pandemi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Harga kopi Vietnam hanya naik tipis pada pekan ini akibat pandemi (Foto: ilustrasi kopi)
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Harga kopi Vietnam hanya naik tipis pada pekan ini akibat pandemi (Foto: ilustrasi kopi)

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pandemi kian mempengaruhi harga kopi, salah satunya kopi Vietnam. Saat ini, harga kopi Vietnam naik tipis pekan ini. Pasalnya, sebagian wilayah penghasil kopi tetap diisolasi untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Para petani di Dataran Tinggi Tengah, daerah penghasil kopi terbesar di Vietnam, menjual kopi COFVN-DAK dengan harga 33.000-33.500 dong (Rp 20.790- 21.105) per kg. Sebelumnya, kopi dijual seharga 33.000-33.200 dong.

Baca Juga

"Harga domestik naik seperti yang diantisipasi, sebagian karena kekhawatiran akan virus, dan karena stok yang rendah," kata salah satu pedagang yang berbasis di daerah penghasil kopi tersebut, dilansir di Reuters, Kamis (6/8).

Musim panen 2019/2020 akan berakhir pada September. Para pedagang mengatakan, pohon kopi tumbuh dengan baik dan biji baru akan tiba pada November.

Pedagang di Vietnam menawarkan 5 persen robusta black dan broken kelas 2 COFVN-G25-SAI dengan harga premium 70 dolar AS (Rp 1,02 juta) per ton untuk kontrak November. Preminya adalah 130 dolar AS (Rp 1,9 juta) per ton untuk kontrak September.

Kopi robusta November LRCc2 turun 24 dolar AS, atau 2 persen pada 1.362 dolar AS per ton pada hari Rabu. Di provinsi Lampung Indonesia, biji robusta Sumatera ditawarkan dengan premi 180- 190 dolar AS (Rp 2,63 juta - 2,78 juta) untuk kontrak September, turun dari premi 240 dolar AS (Rp 3,5 juta pada pekan lalu).

"Itu karena pasokan biji kopi berlimpah minggu ini karena panen mencapai puncaknya," kata seorang pedagang di Lampung.

Ia menambahkan bahwa periode panen diperkirakan akan berlangsung hingga sekitar akhir September. Indonesia mengekspor 15.912,3 ton biji kopi robusta pada bulan Juli dari provinsi Lampung, menurut data kantor perdagangan setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement