Jumat 07 Aug 2020 16:48 WIB

Erick Thohir Beberkan Tahapan Produksi Vaksin

Jika uji klinis vaksin selesai, Bio Farma segera memproduksi pada Januari.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada relawan saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 yang dimulai pada Selasa (11/8) di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada relawan saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 yang dimulai pada Selasa (11/8) di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan upaya menemukan, memproduksi, hingga mendistribusikan vaksin covid-19 akan melalui sejumlah tahap. Diharapkan vaksin ini dapat menghentikan pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun ini.

Tahap pertama, kata Erick, pemerintah melalui induk holding BUMN farmasi,  PT Bio Farma (Persero), telah meningkatkan kapasitas produksi vaksin covid hingga 250 juta vaksin per tahun pada Desember mendatang. Tahap kedua adalah mengenai vaksin itu sendiri. 

Baca Juga

Pemerintah saat ini sedang menunggu hasil uji klinis tahap ketiga vaksin Sinovac dari China oleh Bio Farma maupun vaksin merah putih yang juga sedang dikembangkan. Erick memastikan uji coba klinis tiga aman bagi masyarakat dan juga dijamin kehalalan bahan bakunya. 

"Yang penting kita pastikan imunisasi tercepat dan halal, Bio Farma sudah membuat banyak vaksin halal, jangan nanti kadang-kadang karena vaksin dari China dibilang tidak halal, salah lagi," ujar Erick saat pemaparan virtual tentang vaksin di Jakarta, Jumat (7/8).