Sabtu 08 Aug 2020 04:00 WIB

Survei: Separuh Muslim Inggris Ternyata Anti-Yahudi 

Survei ungkap Muslim Inggris anti-Yahudi jumlahnya mencapai separuh.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Nashih Nashrullah
Survei ungkap Muslim Inggris anti-Yahudi jumlahnya mencapai separuh. Ilustrasi yahudi
Survei ungkap Muslim Inggris anti-Yahudi jumlahnya mencapai separuh. Ilustrasi yahudi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Sebuah survei baru tentang sikap Muslim Inggris telah menemukan bahwa hampir setengahnya memiliki pandangan anti-semit atau anti-Yahudi. Namun, jumlah itu turun secara drastis dibanding dengan Muslim yang tinggal di komunitas yang terintegrasi. 

Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Konsultan, Savanta-ComRes menyebut, sebanyak 750 orang yang berteman dengan Yahudi, kurang dari 12 persen berpandangan anti-semit dibandingkan Muslim yang tidak tinggal di daerah yang berbeda-beda berpandangan anti-semit sebesar 44 persen.

Baca Juga

Sementara, sebanyak 55 persen Muslim taat yang diasosiasikan menghadiri masjid setidaknya tiga kali seminggu biasanya berpandangan anti-semit menyebut Yahudi lebih setia kepada Israel.

Hasil itu, merupakan pandagan kalangan responden yang berpendidikan universitas (47 persen) dan yang tidak berpendidikan universitas (40 persen). Kemudian, secara keseluruhan, di Inggris Raya berpandangan sebanyak 24 persen percaya orang Yahudi memiliki loyalitas ganda. 

"Terlalu banyak di dalam komunitas Muslim Inggris yang bersedia terlibat dalam konspirasi anti-semit," kata Dr Rakib Ehsan, seorang peneliti di Henry Jackson Society di London, seperti dikutip dari Jewish pada Jumat (7/8). 

Dia mengungkapkan jajak pendapat tersebut memberikan tingkat arah komunitas Muslim Inggris dengan Pemerintah Inggris mengenai rencana kohesi komunitas.

Sehingga, diperlukan meningkatkan integrasi sosial dan memperkuat hubungan antaragama. "Ini harus didukung prakarsa pendidikan berbasis komunitas yang dirancang untuk melawan sikap anti-semit dan keyakinan konspirasi anti-Yahudi," katanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement