Ahad 09 Aug 2020 13:07 WIB

Babel Ekspor 40 Ton Lidi Nipah ke Nepal pada September

Ekspor lidi nipah merupakan inovasi dalam pemanfaatan komoditas asli Bangka Belitung

 Sebanyak 12 ton lidi nipah yang merupakan hasil produksi perajin Kota Kapur, Kabupaten Bangka dilepas ekspor oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Koperasi dan UKM RI), Teten Masduki bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, beberapa waktu lalu. Rencananya bulan September, Babel akan kembali mengekspor lidi nipah hingga 40 ton ke Nepal.
Foto: Pemprov Babel
Sebanyak 12 ton lidi nipah yang merupakan hasil produksi perajin Kota Kapur, Kabupaten Bangka dilepas ekspor oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Koperasi dan UKM RI), Teten Masduki bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, beberapa waktu lalu. Rencananya bulan September, Babel akan kembali mengekspor lidi nipah hingga 40 ton ke Nepal.

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengatakan pada September 2020 pihaknya akan mengekspor lidi nipah ke Nepal sekitar 40 ton. Gubernur mengatakan peningkatan jumlah pesanan lidi nipah tersebut, membuktikan produk daerah memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing di tingkat dunia.

"Jumlah ekspor lidi nipah ke Nepal yang dijadwalkan pada bulan depan sebanyak 40 ton atau terjadi peningkatan jumlah pengiriman dari sebelumnya yang 12 ton," katanya di Sungailiat, Babel, Minggu.

Baca Juga

Lidi nipah merupakan produk samping pohon nipah atau Nypafruticans. Pohon nipah adalah sejenis palem yang hidup di lingkungan hutan bakau atau di sekitar daerah pasang surut dekat tepi laut.

"Ekspor lidi nipah ini merupakan inovasi dalam pemanfaatan komoditas asli Bangka Belitung," kata Erzaldi.

Dia mendorong masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dengan memanfaatkan kekayaan sumber alam daerah, yang dapat menjadi produk olahan bermanfaat dan nilai ekonomi tinggi. "Selain ekspor lidi nipah yang merupakan hasil inovasi kreatif masyarakat, terdapat pula ekspor pertama kali cangkang kelapa sawit ke Jepang," jelasnya.

Gubernur berharap ke pemerintah pusat melalui kementerian terkait membantu memberikan pembinaan kreativitas kepada masyarakat agar mampu lebih berkembang dalam pemanfaatan sumber daya alam setempat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement